Bisnis

Diterpa Isu Krisis di Cina, Penjualan Mobil Neta Masih Menyala di Indonesia

×

Diterpa Isu Krisis di Cina, Penjualan Mobil Neta Masih Menyala di Indonesia

Share this article
Neta V - dok.Neta

Jakarta, Mobilitas – Neta Auto beberapa pekan yang lalu santer diakbar n menghadapi krisis keuangan serius. Bahkan disebut sempat menghentikan produksi. Salah satu vendornya, yakni gensi periklanan Yuxing mengajukan permohonan ke pengadilan agar Neta Auto diperiksa karena dinilai telah melakukan tindakan wanprestasi.

Laporan laman Chaodan yang disitat Mobilitas di Jakarta, Senin (16/6/2025) menyebut Yuxing yang berkantor pusat di Shanghai mengajukan permoho nan tersebut dengan termohon perusahaan induk Neta Auto yakni Hozon Auto Permohonan itu kini tengah diproses oleh Pengadilan Rakyat Jiaxing di provinsi Zhejiang.

Lebih dari itu, penju alan mobil listrik Neta Auto juga dikabarkan terus merosot. Sepanjang tahun 2022 misalny a hanya menjual 152.000 unit da di t \ahun 2023 merosot 16 persen. Sementara, pad a tahun 2024, Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) menyebut Neta hanya meraup angka penjualan sebanyak 61.592 unit.

Ilustrasi, logo Neta – dok.Mobilitas

Jumlah itu terperosok hingga 40,2 persen dibanding total penjualan yang dicetaknya pada tahun 2023. Sedangkan pada Januari 2025, Neta hany a berhsil melego mobilnya sebanyak 110 unit, turun sangat signifikan.

Tetapi berbeda dengna di negara asalnya – Republik Rakyat Cina – itu, ternyata penjualan mobil Neta di Indonesia masih “menyala”. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilias di Jakarta, Senin (16/6/2025) memperlihatkan, seama periode Januari- Mei 2025, Neta Auto Indonesia membukukan penjualan ke dealer (wholes ales) sebanyak 310 unit.

Pada saat yang sama penjualan mobil dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) yang dibukukan Neta Indonesia mencapai 256 unit. Pada bulan Mei saja, total wholesales yang dicetak sebanyak 60 unit, naik 15,4 persen dibanding April yang masih sebanyak 52 unit.

Kenaikan juga terjadi dalam hal penjualan ritel. Jika pada April masih sebanyak 50 unit, pada menjadi 51 unit. (Anp/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id