London, Mobilitas – Lembaga riset khusus pasar energi terutama elektrifikasi kendaraan, kendaraan listrik (EV) asal London, Inggris, menyebut secara tahunan penjulan EV di dunia selama April maupun kumulatif Januari – April 2025 masih naik.
Keterangan resmi lembaga itu yang disitat Mobilitas di Jakarta Sabtu (17/5/2025) menyebut salama bulan April saja total EV (terdiri mobil listrik baterai atau BEV dan Plug-in Hybrid) yang terjual di dunia sebanyak 1,5 juta unit. Jumlah ini melonjak 29 persen dibanding bulan yang sama pada tahun 2024.
Meski, dibanding bulan sebelumnya atau bulan Maret 2025, jumlah penjualan di bulan keempat itu anjlok 12 persen. Hal itu dipicu penurunan penjualan di sejumlah negara termasuk Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa dan linnya.
Namun secara kumultif selama empat bulan pertama atau Januari – April 2025, totl penjualan EV di dunia masih mengkilap. Totalnya mencapai 5,6 juta unit lebih. Jumlah penjualan itu mennjak hingga 29 persen dibanding periode Januari – April 2024.
Kinerja penjualan ini dinilai Rho-Motion sebagai kinerja yang cukup gemilang mengingt dunia kini diwarnai perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina. “Negosiasi tarif (dalam perang dagang) yang sedang berlangsung mendominasi pembicaraan di industri kendaraan listrik. Tetapi secara diam-diam, produsen dalam negeri di Cina dan Uni Eropa terus berkinerja baik dan meningkatkan pangsa pasar mereka,” kata Manajer Data Rho Motion, Charles Lester.
Pemerintah Cina, sebut lembaga itu, saat ini memang tengah berupaya keras untuk meningkatkan penjualan kendaraan listrik. Jurus ini dilakukan untuk memacu perekonomiannya yang sedang terpuruk akibat dampak krisis sektor properti, ketegangan geopolitik, serta lemahnya keyakinan konsumen maupun pelaku bisnis.
“Pemerintah negara itu memberi insentif kepada masyarakat yang menukar mobil lama mereka dengan kendaraan listrik atau hybrid baru dengan subsidi senilai 20.000 yuan,” bunyi keterangan Rho-Motion. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id