Bisnis

Penjualan Sepeda Motor Selama Januari – Juni 2025 di RI Susut, Ini Penyebabnya

×

Penjualan Sepeda Motor Selama Januari – Juni 2025 di RI Susut, Ini Penyebabnya

Share this article
Ilustrasi, sepeda motor buatan pabrikan Cina QJ Motor yang dipamerkan di IIMS 2025 - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Susutnya jumlah sepeda motor yang terjual di periode Januari – Juni 2025 selain dikarenakan masyarakat yang berhati-hayti dalam melakukan pembelanjaan uangnya, juga dikarenakan lembga pembiayaan kredit yang semakin selektif.

Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (14/7/2025) memperlihatkan selama januari – Juni 2025 sebanyak 3.104.629 unit. Jumlah penjulan ini menyusut 2,09 persen dibandingkan periode yang sama 2024, yang masih sebanyak 3.170.994 unit.

Namun di bulan Juni saja penjualan kendaraan bermotor roda dua itu sedikit membaik, total yamg terjual sebanyak 509.326 unit. Jumlah ini meningkat tipis 0,78 persen dibanding Mei 2025 yang mencatatkan 505.350 unit.

Ekonom Center of Economic and Economic Studies (CELIOS) Nailul Huda yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (14/7/2025) menyebut faktor daya beli masyarakat yang masih loyo menjadi penyebab permintaan sepeda motor di Tanah Air secara kumulatif enam bulan pertama tahun ini masih menciut. “Biaya hidup meningkat, tetapi pendapatan tetap menjadikan orang banyak yang berhati-hati dalam berbelanja barang non kebutuhan primer,” papar Nailul.

Ilustrasi, sepeda motor Honda – dok.Mobilitas

Kondisi seperti ini juga menjadikan lembaga pembiayaan kredit – baik bank maupun non bank – juga bersikap hati-hati dengan lebih selektif dalam menilai permohonan pembiayaan kredit yang diajukan masyarakat. “Padahal, lebih dari 70 persen pembelian sepeda motor dilakukan secara kredit,” ujar Nailul.

Pernyataan senada diungkap Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesi (APPI) Suwandi Wiratno, yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (14/7/2025). Jika perusahaan pembiayaan lebih selektif, lanjut Suwandi, itu dikarenakan bersikap prudent (hati-hati), dalam merespon kondisi yang ada.

“Maraknya PHK (pemutusan hubungan kerja), lalu kondisi cuaca yang tidak menentu juga menjadi pertimbangan, khususnya dalam melihat pengajuan kredit kendaan bermotor roda dua,” ungkap Suwandi. (Anp/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id