Jakarta, Mobilitas – Fakta berbicara, di periode Januari – Juni 2025 saja, penjualan mobil hybrid alias Hybrid Electric Vehicle (HEV) di Tanah Air menanjak 10 persen dibanding periode sama di tahun 2024.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (22/7/2025) memperlihatkan selama periode enam bulan pertama alias semester satu 2025 itu, jumlah HEV yang terjual ke dealer (wholesales) sebanyak 28.398 unit. Sementara di kurun waktu yang sama di tahun 2024, penjualan masih sebanyak 25.791 unit.
Melihat fakta itu, Ketua I Gikindo Jongkie Sugiarto menyebut, setidaknya ada beberapa hal yang menyebabkan penjualan HEV di Indonesia meningkat di periode paruh pertam 2025.
“Pertama, kalau kita lihat brand (pabrikan) yang menawarkan mobil hybrid juga semakin banyak. Varian model yang mereka yang mereka tawarkan semakin banyak, dengan teknologi hybrid yang juga semakin beragam. Ada sedan, crossover, SUV, hatchback, MPV dan sebagainya. Sehingga masyarakat leluasa memilih,” paapar Jongkie saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Kedua, karena sikap pragmatis rasional dari konsumen yang menghitung secara cermat bagaimana mendapatkan mobil yang mempunyai semburan tenaga lebih besar dan irit, sekligus memiliki gengsi atau prestise tinggi. Mobil tersebut adalah HEV.
“Memang harga mobil hybrid lebih mahal ketimbang mobil biasa (konvensional). Tetapi dengan teknologi hybrid keiritan konsumsi bahan bakarnya telah terbukti karena ada back up motor listriknya itu. Sehingga, kalau dihitung secara total kumulatif pemakaian secara bulanan atau tahunan untuk frekwensi maupun jarak tempuh yang sama dari mobil yang sekelas, biaya operasional mobil hybrid lebih murah,” ujar Jongkie.
Sedangkan alasan ketiga adalah, sebagian konsumen pembeli HEV merasa dengan mobil hybrid masih bisa menikmati sensasi khas mobil konvensional, sekaligus bisa ramah lingkungan. “Denga unsur ramah lingkungan inilah yang menjadi kebanggaan, pride tersendiri. Itu yang sekarang muncul di kalangan muda kelas menengah keatas,” tandas Jongkie. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id