Bisnis

Hingga Juli 2025, CATL dan BYD Kuasai 55 Persen Lebih Pasar Baterai Mobil Listrik Dunia

×

Hingga Juli 2025, CATL dan BYD Kuasai 55 Persen Lebih Pasar Baterai Mobil Listrik Dunia

Share this article
CATL - dok.Table Media

Jakarta, Mobilitas – Data yang dihimpun perusahaan riset pasar Korea Selatan, SNE Research, menunjukka sepanjang Januari – Juli 2025, instalasi baterai EV global mencapai 590,7 GWh. Besaran baterai yang terpasang itu meningkat 35,3 persen dari 436,7 GWh yang terpasang pada periode yang sama tahun 2024 lalu.

Data SNE Research yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (9/9/2025) menunjukkan dari total jumlah baterai yang terpasang tersebut, 37,5 persennya merupakan baterai buatan pabrikan Cina, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL). Total instalasinya, mencapai 221,4 GWh, naik 34,0 persen dari 165,2 GWh pada periode yang sama tahun 2024.

Dia disusul rekan satu negara dengannya, yakni Build Your Dreams (BYD) yang berhasil menjual 105,0 GWh atau setara dengan 17,8 persen pangsa pasar. Total penjualan BYD tersebut melonjak 52,4 persen dibanding penjualan periode sama di tahun lalu yang sebesar 68,9 GWh.

Ilustrasi, pabrik baterai listrik milik BYD di Cina – dok.AutomotiveNews Europe

Dengan demikian dua pabrikan baterai asl Cina itu menguasai 55, 3 persen pangsa pasar baterai mobil listrik dunia. Mereka berhasil menjual 290, 3 GWh baterai.

Sementara, pabrikan dengan penjualan terbesar ketiga adalah pabrikan asal Korea Selatan, LG Energy Solution, yang menjual baterai sebanyak 56,1 GWh, meningkat 9,0 persen dari periode yang sama di tahun lalu. Perusahaan menggengam pangsa pasar 9,5 persen.

Setelah itu ada CALB (Cina) dengan pangsa pasar 4,4 persen, SK On (Korea Selatan) dengan 4,2 persen, dan Panasonic Jepang di peringkat keenam dengan 3,64 persen. Lalu ada pabrikan Gotion High-tech, Samsung SDI, Eve Energy, dan Svolt Energy yang mencuil pangsa pasar masing-masing 3,6 persen, 3,0 persen, 2,9 persen, dan 2,6 persen. (Din/Aa)

 

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id