Woking, Mobilitas – Pabrikan mobil sport mewah asal Woking, Inggris – McLaren Automotive – mengaku masih menggunakan mesin bensin pembakaran internal (ICE) dan hybrid (paduan mesin ICE dengan motor listrik) untuk model barunya, termasuk model W1. Meski tren di dunia saat ini mengarak ke mobil listrik, bahkan di segmen mobil sport sekali pun.
Laporan laman Drive yang disitat Mobilitas di Jakarta, Senin (27/10/2025) menyebut penegasan itu disampaikan Project Manager hypercar McLaren W1, Heather Fitch. Sekadar informasi McLaren W1 merupakan model hypercar teranyar buatan pabrikan yang berdiri sejak 2 December 1985 itu.
Heather Fitch mengatakan teknologi hybrid yang digunakan sejak tahun 2013 untuk model McLaren P1 itu masih sangat relevan untuk kondisi saat ini, maupun jangka panjang. “Mesin Hybrid V8 di Artura, P1, dan Speedtail misalnya memberi kami fleksibilitas dan performa luar biasa. Oleh karenanya, kami masih akan terus menggunakannya,” kataFitch.

Dia menyodorkkan fakta, McLaren W1 yang merupakan model terbaru dibekali mesin V8 flat-plane-crank yang dikawinkan dengan motor listrik berteknologi balap. Hasilnya mesin itu mampu menyemburkan tenaga 938 kW dan torsi 1340 Nm, sehingga memberikan sensasi luar biasa dmobil tercepat dan terkuat sepanjang sejarah McLaren.
Semburan tenaga besar juga dihasilkn mesin McLaren Speedtail yakni sebesar 772 kW, serta mesin hybrid McLaren P1 yang mencapai 674 kW. Sementara model McLaren F1 klasik tenaganya hanya 461 kW.
Sekadar informasi, sebelumnya McLaren memproyeksikan penjulan mobilnya di tahun 2025 ini mencapai 1.000 unit lebih. Sehingga pendapatn yang diraupya mencapai US$270,46 juta. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id









