Jakarta, Mobilitas – Sampai akhir Oktober alias di periode Januari hingga Oktober atau hingga sepuluh bulan pertama 2025 berakhir, namun penjualan mobil di Indonesia masih jauh dari target. Dalam penjualan grosir atau penjualan dari pabrik ke dealer (wholesales) totalnya masih jauh dari target yang ditetapkan.
Seperti diketahui, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) diawal tahun 2025 ini menargetkan penjualan mobil di Tanah Air sebanyak 900.000 unit. Namun setelah pencapaian penjualan di semester pertama 2025 melambat dibandingkan tahun sebelumnya, organisasi himpunan pabrikan mobil itu merevisi target menjadi 850.000 unit.
Data Gaikindo yang disitat Mobilitas di Jakarta, Minggu (9/11/2025), menunjukkan di kurun waktu sepuluh bulan pertama 2025 tersebut total wholesales mobil di Tanah Air sebanyak 635.844 unit. Jumlah tersebut melorot 10,6 persen dibanding wholesales pada periode sama di tahun lalu yang mencapai 711.064 unit.
Sementara, total penjualan eceran alias penjualan ritel dari dealer ke konsumen, sebanyak 660.659 unit. Jumlah penjualan riil itu masih melorot 9,6 persen dibanding penjualan yang tercetak pada periode Januari hingga Oktober 2024, yang sebanyak 731.113 unit.

Meski hingga akhir sepuluh bulan pertama total penjualan masih jauh dari target, namun Gaikindo belum berniat merevisi lagi target penjualan. “Belum ada rencana untuk revisi target penjualan lagi. Kami masih optimis, di kurun waktu satu bulan tiga pekan saat ini untuk menggenjot penjualan,” ujar Sekretaris Jenderal Gaikindo, Kukuh Kumara, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Minggu (9/11/2025.
Menurut Kukuh, saat ini kalangan agen pemegang merek mobil tengah menyiapkan program penjualan akhir tahun yang menarik. Mereka juga berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan pembiayaan alias leasing untuk mencari skema pembiayaan kredit yang menarik calon konsumen tetapi aman dari risiko.
“Karena, sekitar 80 persen pembelian mobil di Indonesia dilakukan dengan cara kredit. Sehingga, jika skema kredit meringankan konsumen, maka akan menjadi daya tarik. Terlebih di tengah kondisi ekonomi saat ini,” tandas Kukuh. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id












