Antisipasi Razia Uji Emisi, Ini Tanda Mesin Mobil Penuh Kerak Karbon

0
1071
Ilustrasi, mengecek kondisi piston mesin mobil - dok.Engine Success

Jakarta, Mobilitas – Proses pembakaran yang tidak sempurna di mesin akibat penggunaan bahan bakar berkualitas rendah menjadi penyebab tingginya emisi karbon sebuah kendaraan bermotor.

Terlebih, jika di komponen mesin seperti kepala piston juga bercokol banyak kerak karbon yang muncul akibat pembakaran tidak sempurna itu. Semakin banyak kerak tersebut, maka emisi karbon saat kendaraan dijalankan, akan semakin banyak pula.

Memang, sejumlah kalangan memberi rekomendasi untuk menggunakan cairan carbon cleaner alias pembersih karbon. Tetapi, ternyata penggunaan carbon cleaner yang tidak tepat atu kualitasnya tidak bagus, justeru menjadi petaka.

“Penggunaan carbon cleaner memang bisa meluruhkan atau mengelupas kerak karbon di kepala piston dan lainnya. Tetapi, itu bersifat sementara, jika BBM yang digunakan juga tidak bagus kualitasnya. Kerak akan muncul lagi. Apalagi jika kualitas carbon cleaner itu tidak bagus,” papar Kepala Bengkel Jawir Motor, Cipondoh, Tangerang, Sugianto, saat ditemui Mobilitas, Minggu (10/9/2023).

Komponen mesin mobil yang dihinggapi kerak karbon – dok.GoMechanic

Menurut Sugianto, carbon cleaner yang berkualitas tidak bagus – antara lain mengandung zat asam yang berlebih – justeru bersifat korosif. Lapisan anti karbon di sejumlah komponen mesin justeru akan terkelupas, sehingga komponen-komponen itu justeru akan mudah ditempeli kerak karbon.

Sedangkan agar lapisan kerak karbon tidak semakin banyak, sebaiknya segera dilakukan pembersihan mesin dengan cepat. “Karena kerak karbon akan memperkecil celah antara tabung dan piston di mesin, sehingga gejala itu sangat terasa ketika mesin mobil diaktifkan. Jika tidak segera dibersihkan maka mesin akan mengalami cacat,” ujar Sugianto.

Ada beberapa ciri atau tanda, di mesin kerak karbon banyak. Pertama, suara mesin yang kasar. Suara mesin mengelitik atau ada detonasi. “Seperti suara ketukan, ketika mesin diaktifkan. Ini biasa terjadi kalau kerak sudah menumpuk, terutama di mobil yang sudah berusia tua,” papar Sugiatnyo.

Kedua, konsumsi bahan bakar yang lebih boros dari sebelum-sebelumnya. Ketiga, busi mobil menghitam pekat. Keempat, tarikan mobil lebih berat dari sebelumnya. (Jrr/Aa)