Jakarta, Mobilitas – Setelah menjadi tanda tanya dan membuat masyarakat menunggu hingga satu setengah bulan, akhirnya pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 5 Tahun 2022 yang diteken 8 Februari lalu memastikan kebijakan insentif berupa Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP) 2022 alias diskon PPnBM dilanjutkan. Sejumlah mobil masuk dalam daftar penerima fasilitas itu.
Berdasar PMK Nomor 5 Tahun 2022 itu, ada dua kategori mobil yang berhak atau memenuhi syarat yang ditetapkan untuk mendapatkan fasilitas pemangkasan tarif PPnBM itu. Pertama adalah mobil murah ramah lingkungan (LCGC) dan kedua mobil bermesin hingga 1.500cc berharga di bawah Rp 250 juta dengan tingkat pembelian lokal (local purchasing) minimal 80%.
Mobil kategori LCGC mendapatkan diskon tarif PPnBM ini dalam tiga periode dengan besaran yang berbeda. Pada kuartal pertama diskon sebesar 100%, kemudian di kuartal kedua sebesar 66,66%, dan kuartal ketiga sebesar 33,33%.
Sedangkan untuk mobil kategori dua, mendapatkan insentif diskon PPnBM mulai kuartal kedua. Besaran diskon 50% dari tarif PPnBM yang semestinya.
Penetapan mobil-mobil yang masuk dalam daftar tersebut dilakukan melalui Keputusan Menteri Perindustrian (Kepmenperin) Nomor 852 Tahun 2022. Berdasar beleid ini, LCGC dari merek yang berada di bawah payung Grup Astra mendapatkannya.
Mereka adalah, Daihatsu Ayla (local purchase 85%) dan Daihatsu Sigra (local purchase 85%) untuk mobil dari Daihatsu. Kemudian, Toyota Agya (local purchase 85%), dan Toyota Calya (local purchase 85%) dari merek Toyota.
Daihatsu lebih laku
Lantas bagaimana penjualan LCGC dari dua merek di bawah satu naungan grup itu? Ternyata LCGC Daihatsu lebih laku ketimbang LCGC besutan Toyota.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dinukil Mobilitas, Kamis (24/2/2022) menunjukkan, dalam penjualan riil langsung ke konsumen (ritel) sepanjang Januari tahun ini Toyota Agya laku sebanyak 962 unit, Calya 1.192 unit. Pada waktu yang sama, Daihatsu Ayla terjual 2.376 unit, dan Sigra terlego 4.931 unit.
Tertendangnya LCGC Toyota oleh mobil kategori yang sama dari Daihatsu itu, juga sudah terjadi pada bulan Desember dan Januari 2021. Selama bulan Desember, total jumlah ritel yang berhasil diraup Agya sebanyak 1.521 unit dan Calya 3.314 unit.
Di bulan yang sama, Ayla merembut mencatatkan angka penjualan ritel sebanyak 2.649 unit dan Sigra 4.721 unit. Artinya, dipengujung tahun 2021 dan di awal tahun 2022, ternyata LCGC Daihatsu lebih laku ketimbang LCGC Toyota.
Bahkan, tren penjualan ritel LCGC Toyota itu terus merosot. Tercatat di Desember 2021 Agya masih laku sebanyak1.521 unit tetapi di Januari hanya 962 unit, dan Calya di Desember 2021 terlego 3.314 unit, namun di januari ambles menjadi 1.192 unit. (Din/Aa)