Bakal Masuk RI, Begini Kiprah dan Penjualan BYD Saat Ini

Mobil listrik BYD e6 Electric - dok.BYD

Jakarta, Mobilitas – Nama merek mobil asal Shenzen, Guangdong, Republik Rakyat Cina (Cina) – BYD Automobile Company Ltd (BYD) – di telinga sebagian masyarakat Indonesia bukanlah nama asing. Sebab, salah satu mobil listrik buatannya, yakni BYD e6 AT, telah digunakan salah satu perusahaan operator taksi Blue Bird sebagai armadanya.

Bahkan, kehadirannya di Asia Tenggara juga terbilang cukup lama, yakni sejak tahun 2012 lalu di Thailand. Namun, seperti halnya di Indonesia, mobil setrum BYD e6 AT di Negeri Gajah Putih itu juga masih diimpor secara utuh dari Cina.

Kini, kabar baru tentang bakal masuknya pabrikan yang didirikan pada tahun 2003 – sebagai anak perusahaan dari BYD Company Ltd, sebuah pabrikan pembuat baterai listrik – itu diungkap oleh Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara.

“Banyak produsen mobil asal Tiongkok (Cina) yang melihat potensi besar pasar Indonesia. Selain Chery yang sudah melakukan diskusi dengan kami (Gaikindo), sekarang ada BYD yang berniat masuk ke Indonesia. Ini cukup menarik, karena memang sudah selayaknya Indonesia jadi salah satu negara yang sangat berperan,” papar Kukuh saat diskusi virtual yang digelar Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) di Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Mobil listrik BYD e2 – dok.Youtube

Hanya, Kukuh tak menyebutkan kapan tepatnya pabrikan mulai berkiprah secara langsung dan aktif di Indonesia. Meski, dia sempat menyinggung, kemungkinan pabrikan ini tak sekadar berjualan saja di Tanah Air, tetapi juga berpotensi untuk merakit produknya di Indonesia.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian, Sony Sulaksono, yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Kamis (23/12/2021) juga belum bisa memastikan soal kabar tersebut.

“Memang, ada beberapa merek dari negara itu (Cina) yang akan masuk. Tapi maaf saya enggak hafal satu per satu ya, perlu dicek lagi. Tetapi, memang dari merek-merek itu ada juga yang bukan hanya dagang (menjual produk) saja, tetapi juga akan merakit produknya di sini. Ini juga perlu dicek lagi, mereknya apa. Saya enggak hafal,” ungkap Sony.

Mobil listrik BYD Yuan EV – dok.Istimewa via Easy Car Sales

BYD saat ini memang tercatat sebagai salah satu pabrikan asal Cina yang tengah agresif dan penjualannya (baik di dalam negeri Cina maupun ekspornya) di tahun ini terbilang mencorong. Dia masuk dalam daftar 10 besar merek terlaris di dalam negeri Cina.

Kinerja yang moncer
Data dari Data dari Asosiasi Produsen Otomotif China (CAAM) dan Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dilansir Sino Auto dan The Best Selling Cars, belum lama ini dari 106 merek yang bertarung di pasar Cina, selama Januari – November kemarin, BYD berhasil moncer dengan menempati urutan ke-10 mobil terlaris. Total penjualan yang dia bukukan mencapai 631.964 unit.

“Jumlah penjualan BYD yang meliputi mobil berteknologi Energi Terbarukan (NEV, yakni mobil listrik baterai dan plug-in hybrid) selama Januari sampai November melonjak 75,6% dibanding penjualan selama periode sama tahun 2020 lalu,” bunyi keterangan CPCA.

Mobil listrik BYD EA1 – dok.BYD

Sementara, laman InsideEVs, Senin (21/12/2021) yang juga mengutip data CPCA melaporkan, selama sebelas bulan pertama itu, BYD berhasil melego mobil NEV atau elektrfikasi ke diler (wholesales) sebanyak 500.922 unit. Jumlah ini terdiri dari mobil listrik baterai (BEV) sebanyak 272.493 unit dan mobil plug-in hybrid (PHEV) sebanyak 228.429 unit.

“Sedangkan di bulan November saja penjualan yang dibukukan BYD (mobil elektrfikasi) sebanyak 90.121 unit (di Cina saja) yang melonjak 253% dibanding bulan yang sama tahun 2020. Tetapi, selain mobil listrik, BYD juga masih menjual mobil konvensional termasuk untuk pasar ekspor,” sebut asosiasi itu. (Fer/Wah/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id