Jakarta, Mobilitas – Fakta berbicara, di bulan Oktober 2025 penjualan sepeda motor di Tanah Air Banyak meningkat dibanding bulan September 2025 atau bulan sebelumnya, maupun bulan Oktober 2024.
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang disitat Mobilitas, di Jakarta, Rabu (19/11/2025) menunjukkan, di bulan kesepuluh 2025 itu, total motor yng terjual di Indonesia sebanyak 590.362 unit. Jumla itu naik 4,08 persen dibanding bulan September 2025 dan menanjak 8,4 persen dibanding bulan Oktober tahun lalu yang sebanyak 544.392 unit.
Pencapaian penjualan di bulan Oktober tersebut menyulut kenaikan penjualan secara kumulatif Januari – Oktober 2025 yang sebanyak 5.427.253 unit. Jumlah itu naik 0,19 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 yang sebanyak 5.416.888 unit.
Ihwal kenaikan penjualan kendaraan bermotor roda dua ini, Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios) Bhima Yudhistira yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, , Rabu (19/11/2025) menyebut sejatinya kenaikan permintaan di bulan Oktober bukan murni karena pulihnya daya beli masyarakat secara keseluruhan.
Meski, juga tidak bisa dimungkiri faktor dukungan panen (periode musim tanam padi maupun palawija Maret- September dan musim panen komoditas perkebunan), tetapi faktor switching pembelian kendaraan dari mobil ke motor cukup dominan. Hal dikarenakan daya beli yang masih lemah, banyak kelompok kelas menengah lapiasan terbawah dan tengah (yang merupakan calon pembeli potensial LCGC dan Low MPV) menahan pembelian mobil.

“Karena mereka membutuhkan kendaraan untuk mobilitas maka dicari kendaraan yang ongkos operasionalnya murah, yaitu sepeda motor. Apalagi motor ini kan fleksibel. Jadi karena faktor daya beli masyarakat kelompok menengah yang masih lemah, maka banyak yang switching atau berpindah beli dari rencananya mobil ke motor. Apalagi anak yang masuk SMA atau baru kuliah butuh kendaraan,” papar Bhima.
Terlebih, menurut Bhima, jumlah kelas menengah di Indonesia telah menurun drastis, turun kelas karena biaya hidup yang makin m ahal, tetapi pendapatan tetap. Pada tahu 2019 jumlah penduduk kelas menengah masih sekitar 57 juta orang, namun kini hanya 47 juta orang.
“Sementara porsi biaya tranportasi dalam belanja rumah tangga masih besar karena transportasi umum yang tidak efisien. Ini menjadikan beli motor merupakan alternatif pilihan yang rasional, dan sebaliknya penjualan ritel mobil di Januari – Oktober turun kan,” jelas Bhima. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id










