Tangerang, Mobilitas – Individu anggota Canter Mania Indonesia Community (CMIC) memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari penggemar truk ringan besutan Mitsubishi Fuso itu, pengemudi, hingga pengusaha pemilik truk. Namun sebagian besar dari anggota komunitas yang berdiri sejak tahun 2013 itu adalah para pemilik truk.
Menariknya, dari kalangn pemilik yang juga pengusaha itu, sebagian besar mengaku mengen al dan menggunakan truk Fuso sejak puluhan tahun. Mereka umumnya menggunakan truk yang berjuluk Si Kepala Kuning itu turun temurun dari orang tua, bahkan dari kakek.
“Seperti saya misalnya. Keluarga, yaitu ayah saya, menggunakan truk Fuso sejak tahun 1984 atau saat belum lahir. Saat itu ayah bersama dua saudaranya di Tasikmalaya, mendirikan usaha bernama PT Hidup Baru yang bergerak di bidang perdagangan hasil bumi, termasuk juga melayani jasa angkutan komoditas itu. Sejak saat itu pakai truk Fuso Canter,” papar Toni kepada Mobilitas di booth Mitsubishi Fuso di hajatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, ICE BSD City, Tangerang, Minggu (27/7/2025).
Toni berkisah, menurut orang tua dan pengalaman pribadinya sebagai pelaku usaha, ada beberapa faktor yang wajib dipertimbangkan secara cermat sebelum memutuskan membeli sebuah truk.
Mengapa harus begitu? Karena truk memiliki dua arti bagi pelaku usaha. Pertama, pembelian kendaraan itu merupakan investasi agar skala bisnis berkembang. Kedua, truk merupakan barang modal yang menjadi alat operasional bisnis.
“Oleh karena itu, truk yang layak dipilih harus memenuhi lima unsur. Pertama, tangguh dan bandel di segal medan. Kedua, irit ongkos operasionalnya. Ketiga, mudah perawatannya dan suku cadang mudah diperoleh. Dan keempat aman dan nyaman dikemudikan termnsuk saat dimodifikasi. Lalu yang kelima, ketika dijual lagi, masih bernilai tinggi. Semua unsur itu ada di truk Mitsubishi Fuso Canter,” tandas Toni.
Ternyata, lanjut Toni, pengalaman dan bukti seperti itu juga diakui oleh pelaku usaha lainnyaa. “Memang ada beberapa teman dan termasuk saya sendiri, pernah mencoba truk sekels dari brand lain, tapi hanya sekali, karena truk brand tersebut bermasalah, meski terbilang baru,” ujar Toni.
Pernyataan senada juga diungkap pengunjung booth Fuso GIIAS 2025, Muljoto Budiman, yang ditemui Mobilitas di hari yang sama. Pengusaha komoditas kopi yang tinggal di Cikokol, Kota Tangerang ini mengaku sudah lama menggunakan truk Fuso.
‘’Kami setiap hari mengambil kopi di Pagar Alam (Sumtera Selatan) untuk didistribusikan ke Jawa dan Bali. Karena sebagai sarana untuk berbisnis, maka truk harus kuat, tangguh, mudah perawatannya, pokoknya zero down time. Itu ada di truk Fuso ini. Kalau syarat seperti itu tidak terpenuhi ya enggak majulah bisnis kita,” ujar .
Sementara itu, General Manager Business Communication PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (PT KTB) Totok Sudaryanto yang ditemui Mobilitas di tempat yang sama menyebut, Mitsubishi Fuso sendiri terus melakukan inovasi pengembangan dan penyempurnaan kualitas truknya. Termasuk truk ringan Fuso Canter, yang lahir sejak tahun 1963 hingga sekarang terus berkembang.
“Begitu pun dangan kami (PT KTB) yang bersama Fuso sejak tahun 1970 menghadirkan kendaraan Fuso di Indonesia terus melakukan pengembangan dan peningkatan layanan penjualan maupun purna jual. Sesuai dengan tagline kami sebagai ‘Andalan Bisnis Sejati’ kehadiran kami bukan sekadar berjualan truk tetpi sebagi mitra setia yang memahami dan mendukung operasional bisnis teman setia untuk menjal ankan bisnis dan mencapai hasil maksimal,”tandas Totok. (Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id