Seattle, Mobilitas – Produsen pesawat terbang kondang asal Seattle, Washingtong, Amerika Serikat – Boeing Company – telah sukses melakukan uji terbang model paling anyar di jajaran pesawat Boeing &37, yakni Boeing 737 Max 10.
Pesawat yang merupakan model terbesar di jajaran Boeing 737 atau model koridor tunggal ini dijadwalkan siap operasi pada tahun 2023 nanti.
Seperti dilaporkan Reuters dan Simple Flying, belum lama ini, model ini menjalani uji terbang perdana pada 18 Juni lalu. Dia melakukan tyerbang selama 2,5 jam di atas langit negara bagian Washington, kembali ke Bandara Kota Renton dekat Seattle pada pukul 12:38 malam waktu setempat.
“Penerbangan pertama menandai pengujian dan sertifikasi keselamatan selama berbulan-bulan sebelum jet diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2023,” bunyi keterangan resmi pabrikan.
Kapten Jennifer Henderson – yang menjadi kapten penerbangan perdana itu – mengatakan pesawat anyar ini mengudara dengan bagus. “Profil pesawat memungkinkan kami untuk menguji sistem pesawat, kontrol penerbangan serta handling qualities, dan semuanya terpenuhi dengan tepat sesuai harapan kami,” kata dia.
Boeing 737 Max 10 diklaim lebih ramah lingkungan dibanding model sebelumnya, yaitu seri 737 Next-Generation. Pasalnya, keluarga anyar Boeing 737 itu menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah 14% dan tingkat kebisingannya berkurang 50%.
Pesawat berkapasitas 230 penumpang itu diposisikan sebagai pesaing pesawat Airbus A321neo. Meski dari segi jangkauan, Boeing 737 Max 10, dibatasi hanya 3.300 mil laut atau 6.100 km, sementara pesaingnya mampu menjangkau 4.000 nm atau kisaran 7.408 km.
Boeing kalah laris
Dalam hal penjualan produk, Boeing dan Airbus, memang bersaing ketat. Data dari Nasdaq yang dilansir Defence and Security Monitor, belum lama ini menunjukkan di tiga bulan pertama atau kuartal pertama tahun 2021 Boeing berhasil melego pesawat sebanyak 77 unit. Pada saat yang sama Airbus menjual 125 unit.
Sepanjang tahun 2020, pesawat jet buatan Boeing laku sebanyak 157 unit dan Airbus sebanyak 566 unit. Di tahun 2019 Boeing menjual 380 unit dan Airbus 863 unitt.
Tahun sebelumnya- atau di tahun 2018 – jumlah pesawat yang berhasil dilego Boeing sebanyak 806 unit. Sementara pesawat jet Airbus laku sebanyak 800 unit.
Artinya, di tahun 2018 Boeing masih unggul dalam penjualan dari Airbus meski selisihnya tipis, namun di tahun 2019 hingga kuartal pertama 2021 pabrikan Amerika Serikat itu harus mengakui keunggulan Airbus. Namun, tren penjualan keduanya sama-sama merosot. (Swe/Tom/Aa)