Bunga Kredit Rendah, Januari – Juni 502.536 Mobil Terjual ke Konsumen di RI

0
1230
Ilustrasi, Honda WR-V - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Meski penjualan sepanjang bulan Juni lebih rendah dibnading Mei, namun secara kumulatif Januari – Juni penjualan ritel masih meningkat.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Rabu (12/7/2023) menunjukkan selama Juni total penjualan mobil langsung ke konsumen (ritel) sebanyak 80.021 unit. Jumlah ini menyusut 3,1 persen dibanding angka penjualan ritel yang diraup seluruh pabrikan di Tanah Air pada bulan Mei, yang sebanyak 82.559 unit.

Sementara, total angka penjualan ritel selama Januari – Juni yang dikoleksi seluruh pabrikan tercatat sebanyak 502.536 unit. Jumlah ini meningkat 8 persen dibanding total angka penjuakan ritel yang didulang seluruh pabrikan pada periode sama di 2022, yang masih sebanyak 465.257 unit.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto yang dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Rabu (12/7/2023) menyebut setidaknya ada tiga hal yang memantik naiknya penjualan mobil langsung ke konsumen atau penjualan ritel.

“Pertama karena kondisi perekonomian nasional yang masih stabil, masih terus tumbuh. Ini menjadikan nilai tukar kita terhadap dolar AS juga relatif stabil. Sehingga, daya beli masyarakat juga relatif masih kuat,” ungkap dia.

Ilustrasi, Hyundai Creta – dok.Mobilitas

Kedua, lanjut Jongkie, karena banyak pabrikan atau merek yang menggelontorkan model-model baru di Tanah Air. Kehadiran model baru merupakan daya tarik yang memiliki daya pantik tinggi terhadap minat konsumen untuk membeli.

Terlebih, sejumlah pameran digelar baik di Jakarta maupun di daerah-daerah. Hajatan ini, menjadi “jendela” atau etalase yang melibatkan konsumen untuk berinteraksi langsung dengan produk baru, sehingga semakin menarik minat.

Dan ketiga adalah masih stabilnya tingkat suku bunga kredit. Sehingga, baik suku bunga kredit pembelian mobil baik melalui bank maupun lembaga pembiayaan (leasing) masih relatif rendah dan terjangkau oleh konsumen dengan acuan tingkat daya beli mereka.

“Faktor besaran bunga kredit ini sangat menentukan. Karena 80 persen lebih pembelian mobil di Indonesia masih menggunakan cara kredit. Sehingga, kalau bunga kredit naik bisa berdampak serius. Tetapi sampai akhir Juni bunga masih relatif stabil dan terjangkau,” tandas Jongkie. (Din/Aa)