Tokyo, Mobilitas – Hino Motors mengakui telah memalsukan data emisi dan konsumsi bahan bakar kendaraan produknya.
Seperti dilaporkan Nikkei, pernyataan itu diungkap Hino Motors di Jepang, Selasa (2/8/2022) lalu. Pabrikan yang merupakan bagian dari Grup Toyota ini telah mempublikasikan laporan komite investigasi khusus yang terdiri dari profesional hukum eksternal.
Produsen truk itu, sebelumnya – yakni di bulan Maret – juga telah mengumumkan hasil pemeriksaan terhadap empat jenis mesin terkait dengan data emisi dan efisiensi bahan bakar yang dilakukan sejak tahun 2016. Ada delapan truk dan bus yang menggunakan mesin itu.
Hasilnya sama, yakni Hino mengakui ada pemalsuan data emisi dan efisiensi bahan bakar. Pemalsuan data itu terjadi tak lama setelah undang-undang emisi baru mulai berlaku pada Oktober 2003.
Presiden Hino Motors, Satoshi Ogiso, meminta maaf karena gagal melihat ketidakjujuran selama bertahun-tahun. “Saya akan mengambil tindakan tegas terkait pertanggung jawaban kita kepada pemerintahan, ke diri saya sendiri,” tandas dia.
Secara terpisah, pernyataan Hino yang dilansir Japan Today, Jumat (5/8/2022) menyebut total jumlah kendaraan yang akan ditarik (recall) terkait dengan masalah ini hampir 300.000 unit. Sementara yang telah ditarik sebanyak 67.000 unit.
Laporan penjualan Grup Toyota yang dikutip Mobilitas, Minggu (7/8/2022) menunjukkan sepanjang Januari hingga Juni tahun ini Hino menjual truk dan bus di pasar global sebanyak 77.656 unit. Jumlah ini naik 2,6% dibanding periode sama tahun lalu.
Pada saat yang sama, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dinukil Mobilitas, Minggu (7/8/2022) memperlihatkan penjualan Hino ke diler (wholesales)di Indonesia 15.799 unit, naik 12,2%. Sedangkan penjualan ke konsumen (ritel) sebanyak 12.585 unit, meningkat 47,9%. (Din/Aa)