Dari 1.000 Orang di RI, Baru 99 Orang yang Punya Mobil

Ilustrasi, mobil baru - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Mobil bagi sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan barang mewah, dan bahkan sebagian di antaranya belum mampu menjangkaunya. Rasio kepemilikan mobil yakni perbandingn jumlah penduduk dengan mobil yang dimiliki, ternyata masih timpang jauh.

“Dari pendataan kami, itu diketahui dari tahun 1972 sampai dengan tahun 2020 kemarin, total jumlah penjualan mobil yang dibukukan di Indonesia sebanyak 19,90 jutaan lebih sedikit,” kata Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Jongkie Sugiarto, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (11/6/2021).

Menurut Jongkie, dinamika penjualan mobil di Tanah Air mengalami pasang surut sepanjang rentang waktu itu. Penjualan mengalami kemerosotan yang tajam karena terhempasnya kondisi ekonomi nasional yang berpengaruh besar ke daya beli masyarakat.

“Kita tahun tahun 1998, ketika Indonesia mengalami krisis moneter, penjualan mobil anjlok. Lalu membaik seiring dengan pulihnya kondisi, dan mencapai puncaknya pada tahun 2013 dengan penjualan 1,3 juta unit,” papar dia.

Pameran mobil di Indonesia yang digelar pada April 2021 – dok.Mobilitas

Namun, di tahun 2020, penjualan kembali anjlok 44,7% sehingga menjadi 578.327 unit. Badai wabah virus corona (Pandemi Covid-19) yang menerjang dunia termasuk Indonesia telah menjadikan ekonomi nasional terpuruk.

Sepanjang kuartal I ekonomi Indonesia hanya tumbuh 2,97%, lebih rendah dari pertumbuhan periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 5,07 %, artinya minus 2,41%. Kemudian kuartal II minus minus 5,32 persen. Lalu, kuartal III minus 3,49%, dan kuartal IV minus 2,91%.

Potensi
Namun, Jongkie menyebut potesni pasar mobil di Indonesia masih sangat besar. Hal ini dikarenakan rasio kepemilikan mobil di Tanah Air masih rendah.

Meski, di tahun 2020 lalu rasionya 90 unit per 1.000 penduduk atau meningkat dari tahun sebelumnya yang masih 87 per 1.000 penduduk, namun masih rendah dibanding di negara tetangga. “Malaysia itu sudah 490 unit per 1.000 penduduk, dan Thailand 275 unit per 1.000 penduduk,” jelas dia.

Ilustrasi, pameran mobil di Indonesia yang digelar April 2021- dok.Mobilitas

Namun, justeru Indonesia memiliki potensi yang lebih besar. Pertama jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta jiwa. Kedua, sumber kekayaan alam dan lainnya di Indonesia memiliki potensi nilai ekonomi yang sangat besar.

Artinya, kata Jongkie, jika ekonomi terus tumbuh dengan sokongan sumberdaya alam dan berbagai potesni lainnya terus berjalan secara konstan, maka pasar mobil juga akan terus tumbuh mengiringinya. “Karena pasar mobil itu berjalan paralel dengan pertumbuhan ekonomi. Ada korelasi positif antara pertumbuhan ekonomi dan kenaikan pasar mobil,” imbuh dia. (Das/Aa)