Delapan Bulan, Penjualan Toyota Raize Rontok 23,4%

Toyota Raize di Jepang - dok.Istimewa

Tokyo, Mobilitas – Penjualan mobil di Jepang dari berbagai jenis (kategori, baik mobil reguler hingga mini) maupun merek di Jepang sepanjang bulan Agustus tahun tercatat turun 2,1% dibanding bulan yang sama. Menurut data Japan Automobile Dealers Association (JADA), di bulan kedelapan itu jumlah yang berhasil dikantongi seluruh merek yang berjualan di negeri itu sebanyak 319.697 unit.

Seperti dilaporkan The Best Cars dan Kyodo News, belum lama ini, dengan tambahan penjualan di bulan Agustus itu, maka total penjualan yang berhasil dikoleksi seluruh merek (baik merek lokal maupun asing) mencapai 3.161.7311 unit. Jumlah ini meningkat 7,9% dibanding jumlah penjualan yang berhasil dibukukan selama kurun waktu yang sama di tahun 2020.

Toyota masih tercatat sebagain merek dengan penjualan terbanyak dengan total 1.028.194 unit. Meski, pangsa pasar yang berhasil dicengkeramnya di tahun ini melorot dibanding delapan bulan pertama tahun 2020, yakni 32,5% dari tahun lalu yang sebesar 33,8%.

Toyota Raize GR Sport 1.0L Turbo – dok.Istimewa

Sejumlah mobil Toyota memang bercokol di urutan atas dari 10 mobil paling laris di periode Januari – Agustus tahun ini. Namun, catatan menarik dari data ini adalah, penjualan SUV kompak – yang di Indonesia seperti ingar bingar euforianya – Toyota Raize.

SUV lima kursi itu di Januari – Agustus di negeri nya sendiri penjualannya sebanyak 61.415 unit. Artinya, penjualan mobil yang pertama kali diperkenalkan di hajatan Tokyo Motor Show 2019 (Oktober) dan mulai dijajakan pada November tahun 2019 ini rontok 23,4% dibanding periode sama tahun 2020.

Sedangkan di bulan Agustus saja, penjualannya tercatat hanya sebanyak 5.920 unit. Jumlah ini ambrol 37,0% dibanding bulan yang sama tahun lalu.

Toyota Raize GR Sport  yang dijajakan PT TAM di RI- dok.TAM

Belum capai target di RI
Lantas bagaimana di Indonesia? SUV ini diperluncurkan dan sekaligus mulai dijajakan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) pada 30 April 2021. Pada saat sesi tanya jawab usai prosesi peluncuran Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan pihaknya menargetkan penjualan Toyota Raize pada tahun 2021 ini sebanyak 2.000 unit.

“Mudah-mudahan minimal di tahun ini masuk produk baru kita bisa mencapai target 2.000 unit,” ujar Anton, saat tanya jawab yang digelar secara virtual di jakarta, Jumat (30/4/2021).

Nyatanya, hingga Juli, target minimal yang diharapkan PT TAM itu belum terealisasi. Fakta data yang dihimpun Mobilitas menunjukkan, catatan penjualan ke konsumen (ritel) ke Gaikindo memperlihatkan dari April hingga Juli atau empat bulan mobil ini baru terjual sebanyak 5.346 unit.

Mesin Toyota Raize – dok.TAM

Artinya, saban bulannnya baru terjual (ritel) sebanyak 1.336,5 unit. Atau kita bulatkan saja menjadi 1.337 unit. Masih kurang 663 unit untuk mencapai target minimal.

Fakta data berbicara, di bulan April Raize baru laku 20 unit. Lalu, Mei 1.175 unit, Juni 1.307 unit, dan Juli 2.844 unit. Sehingga, total jenderalnya 5.346 unit.

Padahal, sesuai dengan kebijakan relaksasi perpajakan – yakni diskon tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) – meski sebagai pendatang baru, mobil ini sudah mengenyam fasilitas diskon PPnBM hingga 100%.

Tampilan belakang Toyota Raize GR Sport TSS 1.0L Turbo – dok.Istimewa

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 77/PMK/2021, fasilitas ini berlaku hingga akhir Agustus 2021. (Din/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id