Dikritik Investor Soal Mobil Listrik, Saham Toyota Langsung Melorot

0
1904
Logo Toyota - dok.Istimewa

Kopenghagen, Mobilitas – Dana pensiun Eropa (Akademiker Pension) hingga saat ini masih tercatat sebagai salah satu investor pemegang saham aktif Toyota Motor Corporation (Toyota). Lembaga yang berkantor pusat di Kopenghagen, Denrmark, itu telah melancarkan kritik pedas terhadap sikap Toyota terhadap transisi menuju mobil listrik murni (BEV).

Seperti dilaporkan US News Money dan Reuters, Senin (13/6/2022), investor yang dikenal dengan sikap menjunjung tinggi lingkungan yang bersih (green investor) itu menyebut Toyota memakai taktik “Stagnasi” atau jalan di tempat alias ogah-ogahan untuk beralih ke BEV.

“Meski tercatat sebagai pelopor dalam pengurangan emisi dengan menyodorkan Toyota Prius Hybrid yang kini berusia 20 tahun, namun Toyota tidak terlalu percaya untuk menggunakan kendaraan listrik secara penuh,” sebut pernyataan European Environmental Bureau (EEB) yang dikutip Mobilitas, Senin (13/6/2022).

Ilustrasi, mobil listrik murni atau BEV pertama yang diproduksi oleh Toyota, yakni Toyota bZ4X – dok.Japan Forward

Lebih dari itu, di kalangan internal investor Toyota yang pro lingkungan, strategi stagnasi Toyota sudah terlihat dari sikap Toyota yang belum lama ini menyatakan akan menarik diri dari bagian industri manufaktur Inggris jika negara monarki itu melarang mobil hybrid beredar di wilayahnya pada tahun 2035 nanti.

Sikap Akio Toyoda
Bahkan, pada tahun 2021 lalu Presiden Toyota, Akio Toyoda, telah mendapatkan reaksi dan sorotan keras setelah mempertanyakan rencana pemerintah Jepang untuk melarang mobil konvensional pada tahun 2035.

Pekan lalu, 10.000 lebih pengguna mobil Toyota di Eropa telah menandantangani perisi dan berhasil menghimpun 110.000 tanda tangan yang mendesak pabrikan mobil terbesar di Jepang itu untuk menyesuaikan diri dengan upaya elektrifikasi kendaraan yang kini terus bergulir di ranah global.

“Mereka juga meminta agar Toyota menahan diri untuk tidak melobi mandat EV dan pembahasan undang-undang udara bersih di Eropa yang kini mandek,” tulis Autoevolution, Senin (13/6/2022).

Akio Toyoda – dok.Automotive News Europe

Meskipun Toyota mengumumkan rencana untuk menginvestasikan US$35 miliar untuk peralihan ke mobil listrik pada tahun 2030, namun para kritikus menilai saat ini Toyota tidak sepenuhnya berkomitmen untuk mengembangkan powertrain yang berkelanjutan. Akibatnya mempengaruhi kemajuan menuju mobil listrik murni.

Seperti dilaporkan Reuters, Senin (13/6/2022), akibat kritikan dari investirnya sendiri – yang merupakan kelompok pro lingkungan – harga saham Toyota pada sesi perdagangandi New York Stock Exchange (NYSE) AS, Senin (13/6/2022) merosot 2 persen. Rencananya, Toyota akan menggelar rapat pemegang saham pada Rabu (15/6/2022). (Swe/Aa)