Diproduksi Lokal, Raize dan Rocky Perkuat Posisi RI di Pasar Global

Pengenalan Toyota Raize di Indonesia - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Sport Utility Vehicle (SUV) kompak Toyota Raize dan Daihatsu Rocky adalah produk hasil kolaborasi antara Toyota Motor Corporation (Toyota) dengan Daihatsu Motor Company (Daihatsu). Produk global itu tak hanya dijual di Indonesia, tetapi juga diproduksi di lokal oleh PT Astra Daihatsu Motor.

Menurut Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, kehadiran dan produksi Toyota Raize dan Daihatsu Rocky di Indonesia memiliki nilai strategis tersendiri bagi Indonesia. Dengan diproduksi lokal akan menjadikan posisi Indonesia di pasar global – sebagai basis produksi dan basis ekspor mobil – semakin kuat.

Apalagi, lanjut Agus, Indonesia yang memiliki perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan sejumlah negara memiliki peluang besar untuk mengekspornya.

Toyota Raize yang dijual di Jepang – dok.Istimewa

“Ini tentunya akan bermanfaat untuk mengembangkan pemasok lokal, termasuk industri kecil dan menengah dalam rantai pasokan bisnis Toyota dan Daihatsu. Kami berharap ini akan memberikan dampak positif sekaligus dukung perekonomian indonesia secara keseluruhan,” papar Agus, saat memberi sambutan di acara pengenalan dua SUV kompak itu yang disiarkan melalui akun Youtube Toyota, di Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Lebih dari itu, dua produk ini juga semakin menyokong perwujudan target pemerintah yang mematok diri sebagai basis ekspor, baik untuk mobil bermesin pembakaran internal (ICE) maupun mobil listrik (EV). Sementara di dalam negeri, kehadiran Toyota Raize dan Daihatsu Rocky diyakini bakl memantik kegairahan pasar dan industri otomotif nasional.

Fakta data berbicara, mobil dengan mesin di bawah 1.500cc – hingga Februari 2021 – tercatat sebagai mobil yang paling banyak dibeli masyarakat. “Porsinya mencapai merupakan penguasa 34,1% dari pasar,” ucap Agus.

Pengenalan Daihatsu Rocky di Indonesia – dok.Istimewa

Astra Daihatsu Motor yang bertugas memproduksi mobil itu, sebut Agus, akan akan memproduksinya 34.300 unit tahun ini. “Di mana 8.800 unit di antaranya akan didedikasikan untuk pasar ekspor,” ujar Agus. (Din/Arf)