Duh, Daihatsu Manipulasi Hasil Uji Tabrak Toyota Yaris dan Agya

0
2072
Ilustrasi, uji tabrak Perodua AXia atau kemnbaran Daihatsu Ayla oleh ASEAN NCAP - dok.ASEAN NCAP

Jakarta, Mobilitas – Daihatsu Motor Company mengakui telah memanipulasi hasil uji tabrak 88.000 mobil produksinya merek Toyota.

Seperti dilaporkan Bloomberg dan Bangkok Post, Jumat (28/4/2023), dan dikutip Mobilitas, di jakarta, Sabtu (29/4/2023) mobil yang data uji tabraknya dimanipulasi itu terdiri dari Toyota Yaris Ativ dan Toyota Agya yang diproduksi di Thailand. Kemudian, mobil (Daihatsu) Perodua yang dibuat di Malaysia.

Seperti diketahui, Daihatsu dan Perodua di Malaysia berkongsi memproduksi sejumlah mobil. Salah satunya Axia, yakni (Toyota) Agya yang dijajakan di pasar Malaysia.

Mobil yang data uji tabraknya dimanipulasi itu merupakan model yang diproduksi pada Februari lalu. Dalam uji tabrak dari samping itu mobil menggunakan perangkat door trim atau kemasan pintu yang berguna untuk meminimalkan risiko cedera jika terjadi tabrakan.

Saat pengujian perangkat itu dipakai dan disebut sebagai perangkat standar. Tetapi, saat mobil diproduksi massal ternyata fitur lekukan khusus tersebut tidak disertakan.

Toyota Yaris Ativ Cross di Thailand – dok.Istimewa via Behance

Pabrikan meyakini terdapat pelanggaran prosedur dan metode pengujian tabrakan samping yang dilakukan oleh internal perusahaan.

Menyusul terkuaknya kecurangan ini, Presiden Daihatsu Global, Soichiro Okudaira, langsung meminta maaf kepada konsumen. “Dengan tulus kami meminta maaf kepada konsumen dan para pemangku kepentingan yang kepercayaan dan dukungannya telah kami khianati,” papar dia dalam konferensi pers di Tokyo, Jepang, Jumat (28/4/2023).

Daihatsu mengaku akan melakukan uji tabrak kembali mobil-mobil tersebut. Jika mereka lolos uji, maka penjualan akan dilanjutkan seperti sediakala.

Bagi Grup Toyota Motor – induk dari Daihatsu dan Hino Motors – kasus manipulasi data pengujian produk ini, merupakan kali kedua yang terjadi. Sebelumnya, Hino Motors mengakui telah melakukan manipulasi data uji emisi truk ringan dan medium di Jepang. (Jrr/Aa)