Ekspor Mobil Cina Merajalela, Gempur Eropa hingga Asia Tenggara

Mobil listrik SAIC yang dibangun bersama Alibaba - dok.China Daily

Beijing, Mobilitas – Sepanjang Januari hingga September tahun ini, 2,117 juta mobil diekspor oleh Cina.

Data di Asosiasi Produsen Mobil Cina (CAAM) dan Kamar Dagang Internasional Cina (CITC) yang dikutip Mobilitas, Minggu (23/10/2022) menunjukkan, total jumlah ekspor tersebut melonjak 55% dibanding jumlah ekspor sepanjang sembilan pertama tahun 2021.

“Tiga kuartal pertama tahun ini merupakan tahun pertama ekspor mobil Cina mencapai 2 juta unit,” bunyi keterangan CAAM.

Menariknya, dari jumlah mobil yang dikirim Negeri Panda ke berbagai negara itu, 389.000 unit diantaranya merupakan mobil elektrifikasi (NEV) yakni mobil listrik murni (BEV) dan hybrid (PHEV). Jumlah ekspor NEV ini dua kali lipat dari jumlah yang diekspor selama kurun waktu sama di 2021.

SUV listrik BYD Atto 3 – dok.Istimewa

“Negara tujuan utama ekspor dari mobil elektrifikasi ini adalah Belgia, Inggris, dan Asia Tenggara. Negara di Asia Timur bagian Selatan yang dirambah adalah Thailand, Singapura, serta Filipina, bahkan Indonesia,” sebut CITC.

Secara keseluruhan (baik mobil listrik maupun konvensional), pengekspor terbanyak adalah SAIC Motor (tidak termasuk Wuling). Total ekspor yang dibukukan oleh pabrikan yang bermarkas di Shanghai itu mencapai 500.247 unit selama tiga kuartal, atau sekitar 25% dari total ekspor mobil Cina.

Jumlah angka ekspor yang dikoleksi SAIC ini menanjak dibanding sembilan bulan pertama 2021. Sebab di tahun itu – selama setahun penuh atau 12 bulan – ekspor SAIC sebanyak 697.000 mobil, dan sembilan bulan 490.986 unit. (Din/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id