Seoul, Mobilitas – Penyebab penarikan (recall) terbanyak adalah sistem pengereman yang bermasalah.
Laporan Business Korea yang mengutip sumber di Asosiasi Pabrikan Mobil Korea (KAMA) dan dinukil Mobilitas di Jakarta, Senin (19/6/2023) menyebut, total ada 14.355.263 mobil yang di-recall di Korea Selatan sejak 2017 hingga pertengahan Juni 2023.
“Dari jumlah itu, 70,8 persen (atau 11.744.696 unit) merupakan mobil yang diproduksi di pabrik lokal Korea. Sementara 29,1 persen (4.180.567 unit) merupakan mobil asal impor,” ujar sumber di KAMA.
Menariknya, Hyundai Motor tercatat sebagai pabrikan yang menarik (recall) mobil dengan jumlah terbanyak yakni 4.974.233 unit. Dia diikuti saudara satu grupnya yakni Kia Motor Corporation yang menarik 3.480.484 unit.
Sementara, BMW Korea berada di urutan kedua karena me-recall sebanyak 1.640.640 mobil.
Kemudian Mercedes-Benz dan General Motors Korea masing-masing berada di urutan keempat dan kelima dalam daftar pabrikan dengan penarikan mobil terbanyak, karena me-recall sebanyak 895.487 mobil dan 842.569 mobil.
“Sebagian besar kendaraan yang ditarik itu dikarenakan cacat pada sistem pengeremannya (sebanyak 3.515.390 unit) dan sistem penggerak utama (sebanyak 3.458.687 unit),” kata sang sumber.
Kemudian, penyebab terbanyak ketiga adalah sistem pengendaraan dan interior (sebanyak 1.711.518 unit), sistem kelistrikan (1.629.914 unit), dan sistem AC dan pemanas (1.058.847 unit). Sisanya, dikarenakan penyebab lain.
“Beberapa dari penarikan ini dilakukan secara sukarela oleh produsen mobil, sementara yang lain diperintahkan oleh pemerintah melalui Undang-Undang Manajemen Otomotif,” tandas sumber di KAMA tersebut. (Anp/Aa)