Jakarta, Mobilitas – GAC Indonesia menegaskan, mobil listrik Aion UT tak sekadar menyuguhkan estetika gaya desain yang stylish dan teknologi inovatif saja, namun juga memberikan keuntungan nyata dalam hal efisiensi biaya operasional sehari-hari.
Bahkan dalam keterangan resmi yang diterima Mobilitas di Jakarta, Kamis (4/9/2025) GAC Indonesia menyebut bagi masyarakat perkotaan, umumnya rata-rata jarak tempuh sekitar 50 kilometer per hari. Tentunya, efisiensi penggunaan energi menjadi faktor penting dalam memilih sebuah kendaraan.
“Berdasarkan perhitungan, penggunaan Aion UT hanya memerlukan biaya sekitar Rp9.690 per hari, atau setara Rp290.760 per bulan. Jika dihitung sepanjang tahun, pengeluaran untuk kebutuhan energi menggunakan Aion UT hanya berkisar Rp3.489.168,” bunyi keterangan tersebut.
Besaran biaya itu jauh lebih hemat dibanding biaya menggunakan kendaraan konvensional yang rata-rata masih memerlukan belasan juta rupiah per tahun untuk mobilitas dengan jarak yang sama.
Bahkan secara keseluruhan, total biaya operasional Aion UT hanya sekitar Rp4.889.168 per tahun.
“Perhitungan ini mencakup biaya charge, perawatan, dan pajak. Jika dibandingkan dengan rata-rata biaya hatchback lain dengan jarak tempuh serupa, penghematan yang bisa didapatkan mencapai hingga 80 persen,” kata CEO GAC Indonesia, Andry Ciu.
Dia menegaskan, penghematan biaya operasional yang signifikan ini menunjukkan bahwa kendaraan listrik tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan value for money yang nyata bagi konsumen. “Inilah wujud mobilitas masa depan yang lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan, ” tandas Andry. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id