Jakarta, Mobilitas – Pemahaman masyarakat dan ekonomi yang masih tumbuh menjadi dasarnya.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, mobil yang diproduksi pabrikan saat ini berstandar Euro 4. Standar itu berlaku sejak tahun 2018 untuk kendaraan bermesin bensin dan April 2022 untuk kendaraan bermesin diesel.
Masyarakat pun paham bahwa BBM yang dibutuhkan oleh kendaraan mereka harus berstandar itu, misalnya Oktan 91 untuk mobil bensin. “Kalau masyarakat sadar akan spesifikasi mesin mobilnya, penjualan mobil baru kami rasa akan tetap berjalan baik meski harga BBM naik,” papar Kukuh saat diskusi dengan Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) di Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Alasan kedua, tidak setiap kenaikkan harga BBM mengakibatkan merosotnya penjualan. Kukuh menyebut, kejadian pada tahun 2013 lalu. Saat itu, harga BBM dikerek dari Rp 4.500/liter menjadi Rp 6.500/liter.
Data Gaikindo yang dikutip Mobilitas, Kamis (15/9/2022) menunjukkan pada tahun tersebut total penjualan mobil ke diler (wholesales) mencapai 1.226.199 unit, naik 10% dibanding tahun sebelumnya, yang sebanyak 1.116.230 unit.
Alasan ketiga, pertumbuhan ekonomi (PDB) – yang di kuartal I sebesar 5,33% dan kuartal II sebesar 5,44%) diyakini tetap berada di kisaran 5% lebih hingga akhir tahun. Sebab, selain konsumsi, ekonomi juga ditopang oleh membaiknya harga komoditas terutama batubara, karet, dan sawit.
“Salah satu indikator pertumbuhan PDB ini adalah meningkatnya penjualan kendaraan komoersial mulai dari pikap, truk, hingga bus. Kan perusahaan tidak mungkin hanya sekadar membeli saja, kalau tidak untuk digunakan. Ini artinya, ada kegiatan ekonomi yang menggeliat,” jelas Kukuh.
Data Gaikindo yang dikutip Mobilitas, Kamis (15/9/2022), sepanjang Januari – Juli tahun ini total wholesales mencapai 1.188 unit, meroket 98,99% dibanding periode sama tahun lalu, yang sebanyak 597 unit. Sementara penjualan ke konsumen (ritel)sebanyak 1.174 unit melambung 99,3% dibanding tahun lalu, yang sebanyak 589 unit.
Pada saat yang sama, wholesales truk di Tanah Air mencapai 47.698 unit. Jumlah ini menanjak 39,04% dibanding periode sama tahun 2021, yang sebanyak 34.303 unit.
Adapun total wholesales mobil (mulai dari kendaraan penumpang hingga bus) selama Januari – Agustus tahun ini mencapai 658.232 unit, naik 21,1% dibanding tahun lalu yang sebanyak 543.424 unit. Sementara penjualan ritelnya, 637.040 unit, naik 20,7%. (Jrr/Aa)