Hingga Agustus 2023, Ekspor Mobil Indonesia Masih Sepertiganya Thailand

0
1084
Ilustrasi, mobil Toyota yang diekspor Toyota Motor Manufacturing Indonesia - dok.TAM

Jakarta, Mobilitas – Sampai saat ini Thailand mengekspor mobil ke Australia, Eropa, Timur Tengah, dan Asia.

Sepanjang Januari – Agustus tahun ini, ekspor mobil utuh (CBU) Negeri Gajah Putih itu meningkat 19,53 persen dibanding periode sama di 2022. Data Federasi Industri Thailand (FTI) kompartemen otomotif yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Jumat (22/9/2023) menunjukkan selama delapan bulan pertama itu, Tahiland mengirim (ekspor) 724.423 mobil utuh (CBU) ke luar negeri.

Jumlah tersebut meningkat 19,53 persen dibanding Januari – Agustus 2022. Dengan pencapaian ini, target ekspor nasional negara berpenduduk 73,2 juta jiwa ini bakal tercapai.

“Kami menargetkan ekspor tahun ini mencapai 1.050.000 unit,” ungkap juru bicara FTI kompartemen otomotif, Surapong Paisitpattanapong seperti dikutip Xinhua.

Sekadar perbandingan, jumlah ekspor mobil CBU Thailand ini jauh lebih banyak dibanding jumlah ekspor mobil CBU yang dibukukan oleh Indonesia pada periode yang sama. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dinukil Mobilitas, di Jakarta, Jumat (22/9/2023) menunjukkan pada saat itu, total ekspor yang dibukukan Indonesia sebanyak 337.312 unit.

Ilustrasi, ekspor mobil Thailand – dok.Bangkok Post

“Total ekspor kita (mobil) selama Januari – Agustus tahun ini (2023) itu meningkat signfikan dibanding periode sama (Januari – Agustus) tahun lalu yang sebanyak 285.941 unit. Ini karena produsen mobil kita terus melakukan perluasan pasar dan menambah volume dekspor,” ungkap Direktur Jenderal Industri Logam, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier, saat dihubungi Mobilitas, di Jakartra, Jumat (22/9/2023).

Sementara itu, Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (22/9/2023) mengatakan untuk perluasan ekspor pabrikan atau merek mobil di Tanah Air juga sangat tergantung kebijakan prinsipal mereka.

“Karena untuk penetapan negara tujuan ekspor, kemudian lokasi produksi mobil yang akan diekspor maupun tipe-tipe atau model yang akan diekspor merupakan kebijakan global dari prinsipal. Jadi faktor kebijakan prinsipal juga sangat menentukan, selain faktor penunjang seperti kebijakan pemerintah yang mendukung seperti pajak ekspor, kesiapan infrastruktur, serta kemudahan prosedur,” papar dia. (Din/Yat/Aa)