Jakarta, Mobilitas – Penjualan truk dan bus Scania di Indonesia tahun 2021 melonjak dibanding 2020.
Namun, kini kinerja tersebut meredup lagi. Secara total gabungan penjualan ( truk dan bus) asal Swedia itu, baik ke diler (wholesales) maupun ke konsumen (ritel) merosot.
Data penjualan di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Senin (29/8/2022) menunjukkan selama tujuh bulan pertama itu total penjualan ritel Scania sebanyak 123 unit. Jumlah itu anjlok hingga 68,2% dibanding periode sama tahun lalu.
Jumlah wholesales yang dikantongi pada tujuh bulan pertama 2022 itu sama persis dengan jumlah penjualan ritel. Artinya, juga terjadi kemerosotan penjualan.
![](https://www.mobilitas.id/wp-content/uploads/2022/07/Truk-buatan-Scania-yang-dijual-di-Indonesia-dok.Istimewa-e1659005062681.jpg)
Data juga berbicara, di tahun 2021 lalu, total penjualan ritel Scania selama Januari – November mencapai 531 unit. Jumlah ini meroket 166,8% dibanding periode sama tahun sebelumnya, yang sebanyak 199 unit.
Padahal di Januari – Juli tahun ini total wholesales bus di Tanah Air mencapai 1.188 unit, meroket 98,99% dibanding periode sama tahun lalu yang sebanyak 597 unit. Total penjualan ritelnya 1.174 unit, melejit 99,3% dibanding tahun lalu.
Begitu pun dengan penjualan truk, total wholesales-nya mencapai 47.698 unit, meningkat 39,04% dibanding kurun waktu yang sama tahun lalu.Total penjualan ritelnya di angka 44 ribuan dan naik dibanding Januari – Juli tahun 2021. (Jrr/Aa)