Hingga September, Penjualan Scania Indonesia Ambrol 67,7%

Ilustrasi, bus double decker milik PO Harapan Jaya dengan basis sasis Scania - dok.PO Harapan Jaya

Jakarta, Mobilitas – Tahun 2021 penjualan Scania (truk dan bus) di Indonesia sempat meroket.

Data di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas menunjukkan, sepanjang Januari – September tahun ini total penjualan ritel merek asal Swedia itu hanya 152 unit. Jumlah ini ambrol 67,7% dibanding periode sama di tahun lalu.

Total penjualan ritel Scania selama sembilan pertama itu bertambah banyak 20 unit dibanding penjualan pada Januari – Agustus atau hingga delapan bulan tahun ini. Saat itu, total penjualan merek tersebut 132 unit atau ambrol 69,2% dibanding delapan bulan pertama di 2021.

Penjualan Scania ini ironi dengan kondisi pasar saat ini. Sebab, secara total seluruh merek, penjualan bus dan truk  justeru mekar bersemi.

“Untuk demand sasis bus sampai saat ini sebenarnya malah naik dibanding tahun lalu. Sehingga baik ke diler (wholesales) maupun penjualan ke konsumen itu naik,” ungkap Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Minggu (30/10/2022).

Seperti diketahui total sasis bus yang terjual ke diler (wholesales) mencapai 1.778 unit meroket 108% dibanding sembilan bulan pertama 2021. Sementara penjualan ritel 1.774 unit.

Ilustrasi, Tractor Head Scania – dok.Istimewa via United Tractors

Kinerja penjualan truk, setali tiga uang. Total wholesales sepanjang sembilan pertama mencapai 63.531 unit, melonjak 34%.

“Tahun ini, sampai September permintaan truk malah meningkat. Ini sejalan dengan membaiknya sektor logistik, pertambangan, dan perkebunan,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Gemilang Tarigan, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Minggu (30/10/2022).

Ironisnya lagi, di tahun 2021 (Januari hingga November) total penjualan ritel yang dibukukan Scania masih moncer, mencapai 531 unit. Jumlah itu meroket 166,8% dibanding 11 bulan pertama 2020 yang sebanyak 199 unit. (Din/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id