Jakarta, Mobilitas – Sepanjang periode Januari – Juli 2025 saja, total impor truk asal Republik Rakyat Cina mencapai sepertiga dari jumlah truk produksi dalam negeri yang terjual di kurun waktu yang sama. Padahal truk impor dari Negeri Tirai Bambu itu tidak memenuhi standar emisi Euro 4 yang berlaku di Tanah Air.
“Tentu truk impor (asal Cina).ini mengganggu produksi kendaraan bermotor truk di Indonesia. Sebab pemain lokal harus memenuhi peraturan standar emisi Euro 4, sedangkan mereka tidak. Tahun ini diperkirakan total impor truk asal negara itu mencapai seperti dari total penjualan truk yang ada (sekitar 10 ribu unit), ” kata Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (1/9/2025).
Impor truk tersebut semakin memberatkan industri, sebab penjualan truk semakin melorot di tengah kondisi ekonomi yang menghadapi tantangan berat. Namun Kukuh menyebut masuknya truk asal Cina, bukan bagian dari paket stimulus investasi yang pemerintah kepada investor.
“Bukan paket stimulus yang dikategorikan barang modal sehingga mendapat pengecualin saat masuk. Tetapi ini impor yang dilakukan oleh importir umum.Tren impor ini sudah mengkhawatirkan, ” tandas Kukuh.
Sekadar informasi, data General Administration of Customs of The People’s Republic of China (GACC). Memperlihatkan sepanjang tahun 2023 jumlah truk asal Cina yang masuk Indonesia mencapi 13.669 unit.
Sementara di tahun 2025 ini, selama periode Januari – Juli 2025, penjualan truk yang diproduksi lokal di Tanah Air, penjualannya – baik dari panbrik ke dealer (wholesales) maupun dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) – anjlok dibanding periode sama di tahun 2024.
Data Gaikindo yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (1/9/2025) memperlihatkan di periode tujuh bulan pertama 2025 itu, jumlah wholesales truk di Indonesia sebanyak 30.156 unit. Total penjualan ini anjlok 19 persen dibanding periode sama di tahun 2024 yang masih sebanyak 37.267 unit.
Sedangrkan yang terjual dari dealer ke konsumen aritel alias penjualan ritel, di periode itu, sebanyak 32.227 unit. Jumlah tersebut anjlok 12 persen dibanding total penjualan ritel pada periode sama di tahun lalu yang sebanyak 36.430 unit. (Jrr/ Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id