Jakarta, Mobilitas – Truk merupakan kendaraan komersial yang sangat erat kaitannya dengan kondisi ekonomi suatu wilayah.
“Karena truk itu barang modal, atau aset yang digunakan sebagai sarana angkutan untuk kegiatan ekonomi produktif. Apakah itu manufaktur maupun pendukungnya, distribusi hasil produksi atau perdagangan, infrastruktur, dan sebagainya,” papar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Gemilang Tarigan, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Sabtu (3/12/2022).
Saat ini total populasi truk di Indonesia – dari berbagai jenis, kategori, maupun tahun pembuatan – sekitar 5,56 jutaan unit. Truk-truk tersebut tersebar di seluruh provinsi.
Menurut Tarigan, tingkat utilitas (produktifitas) truk sangat tergantung sektor-sektor produktif yang ada di wilayah yang bersangkutan. Misalnya, industri pengolahan, perusahaan tambang, perusahaan perkebunan, maupun pertanian, perikanan, perdagangan, konstruksi, dan lainnya.
“Industri pengolahan, perdagangan, konsumsi, pertanian, perikanan banyak di wilayah Jawa. Sehingga, tidak heran jika sektor logistik paling tinggi pertumbuhannya di wilayah ini. Apalagi, hampir 90% industri logistik menggunakan truk. Sedangkan di luar Jawa terbanyak sektor pertambangan, perkebunan, dan perikanan,” jelas Tarigan.
Sementara, data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip Mobilitas, Sabtu (3/12/2022) menunjukkan, hingga akhir tahun 2021 lalu jumlah truk di Indonesia sebanyak 5 438 475 unit. Dari jumlah itu, terbanyak ada di 10 provinsi.
Mereka adalah:
Jawa Timur 762 410 unit
DKI Jakarta 714 278 unit
Jawa Tengah 588 593 unit
Jawa Barat 434 706 unit
Sumatera Selatan 321 422 unit
Sumatera Utara 271 35 unit
Riau 207 390 unit
Sulawesi Selatan 196 373 unit
Kalimantan Timur 189 748 unit
Jambi 182 830 unit
Sumber: BPS, 2022. (Yus/Aa)
