Jakarta, Mobilitas – Bubuk kopi menjadi salah satu sarana untuk mengusir bebauan tak sedap alias busuk di berbagai tempat, bukanlah hal yang baru diketahui bagi masyarakat. Bahkan, bubuk yang nikmat untuk dijadikan minuman plus memiliki segudang manfaat ini juga tokcer dalam mengusir aroma tak sedap di kabin mobil terutama setelah ada makanan atau lainnya tumpah.
Sekadar mengingatkan, untuk mengusir bebauan di ruang kabin mobil dengan bubuk kopi secara efektif harus dilakukan dengan proses yang benar. Pertama, keluarkan karpet mobil dan cuci.
Kemudian bersihkan kabin dengan alat penyedot debu (vacuum cleaner). Setelah itu, pasang kembali karpet – yang telah dicuci dan dikeringkan – ke tempat semula di kabin mobil.
Lalu, tempatkan bubuk kopi dalam wadah yang tak tertutup. Kemudian tempat wadah berisi bubuk kopi itu di sudut-sudut kabin, khususnya di bawah jok agar tak terinjak atau kaki atau tertindah barang lain.
Biarkan bubuk kopi yang diwadahi itu berada di kabin hingga sehari semalam atau bahkan bila perlu sampai bebauan tersebut lenyap. Tetapi, bubuk kopi, hingga saat ini diakui ampuh menjadi sarana pengusir bebauan tak sedap.
Pertanyaannya mengapa demikian? Sejumlah hasil penelitian ahli yang diterbitkan jurnal riset Universitas Standford, California, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu menunjukkan, biji kopi memiliki zat-zat yang mampu menetralisir bau tak sedap.
Kopi mengandung kafein yang mengandung nitrogen yang efektif meningkatkan kemampuan karbon untuk membersihkan bau tidak sedap di udara. Nitrogen efektif ini bersifat menyerap atau absorbsi (menyerap) terhadap udara berbau tak sedap.
Selain itu, kopi juga memiliki kandungan 2-ethylphenol (yakni zat yang memiliki bau seperti aspal) dimethyl disulfide, metil asetil karbionol, serta trigonelina. Dua zat pertama itu mampu mentralkan bebauan yang juga terserap oleh kafein.
Sedangkan zat yang terakhir mampu melawan bakteri. Walhasil, bakteri-bakteri pengurai yang menimbulkan bebauan dari hasil kerjanya mengurai benda apapun – terutama remah-remah susa makanan di kabin mobil – juga bakal enyah. Udara di mobil pun kembali netral tak berbau.
Bagi kalian yang beli tahu, kopi pertama kali ditemukan pertama kali oleh bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun lalu. Buah ini kemudian semakin dikenal luas oleh masyarakat dunia, dan menjadi komoditas yang diperdagangkan di pasar global dengan harga yang tak murah.
Tanaman kopi kini dibudidayakan lebih di lebih dari 50 negara. Ada dua spesies pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu kopi Robusta (Coffea canephora) dan kopi Arabika (Coffea arabica). (Swe/Aa)