Jakarta, Mobilitas – Mitsubishi Fuso mulai hadir dan menjual produknya di Indonesia pada tahun 1970, dengan produk pertama yang diniagakanya adalah Mitsubishi Colt T100. Semenjak itu pula, laju bisnis dan kiprah Mitsubishi Fuso di Indonesia terus bergerak cepat dan meluas.
Bukan hanya lini produk saja yang terus bertambah, tetapi juga jaringan tempat penjualan dan sekaligus ragam layanan purna jual. Langkah Fuso ini bagai gayung bersambut dengan pasar, karena pemerintah tengah menggencarkan pembangunan sektor pertanian dan sarana infrastruktur pendukung sektor pertanian melalui program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
Singkat cerita, jaringan penjualan dan layanan purna jual Fuso meluas, mengikuti penjualan ragam varian produk truk yang ditawarkannya. Maklum, perekonomian Indonesia juga semakin berkembang sejalan dengan tumbuh suburnya sektor bisnis yang dilakukan oleh lembaga swasta maupun kegiatan pembangunan di segala sektor yang dilakukan oleh pemerintah (dengan Repelita I – VI).
Peneliti senior LPEM Uniersitas Indonesia, Riyanto, yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Rabu (30/7/2025) menyebut eksistensi dan kinerja penjualan kendaraan komersial seperti truk (termasuk Fuso) sangat berkorelasi erat dengan kondisi ekonomi. Terlebih terus bersambungnya program pembagunan secara massif melalui Repelita (I – VI).
“Diawali dengan pembangunan sektor pertanian, kemudian industri pendukung pertanian, lalu industrialisasi barang substitusi impor, hingga produksi barang-barang untuk orientasi ekspor. Nah dalam semua tahapan itu tentu dibutuhkan sarana angkutan truk, baik oleh pemerintah, swasta, maupun pengusaha individu. Bahkan truk itu perannya sangat vital dalam perekonomian, truk ibarat pompa jantung dalam tubuh manusia,” papar Riyanto.
Bukan Sekadar Jualan Truk
Dalam perjalanan sejarah pembangunan ekonomi nasional itu pula, Mitsubishi Fuso juga telah menorehkan kontribusi positif didalamnya, khususnya dengan menyediakan truk yang tangguh, efisien, serta layanan purna jual yang menjadikan penggunanya bisa menjalankan bisnis secara maksimal, bahkan hingga 55 tahun kiprahnya di Indonesia saat ini.
Hal itu ditegaskanPresiden Direktur PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (PT KTB) Daisuke Okamoto. Dia mengatakan, kehadiran Mitsubishi Fuso di Indonesia lebih dari sekadar bisnis menjual truk, tapi juga menggerakkan sirkulasi perekonomian.
“Komitmen investasi ini secara alami menciptakan lapangan pekerjaan yang luas. Pada akhirnya, peran produk kami sebagai roda penggerak perekonomian Indonesia. Hampir 1,5 juta truk Mitsubishi Fuso telah membuktikan dirinya sebagai pahlawan logistik yang mendistribusi barang ke seluruh Indonesia,” kata Okamoto di arena GIIAS 2025, Rabu (23/7/2025).
Senada dengan Okamoto, Sales & Marketing Director PT KTB, Aji Jaya, menyebut seiring dengan perkembangan kinerja penjualan dan layanan purna jual, Fuso berkontribusi menciptakan lapangan kerja baru dan menjaga yang telah ada untuk terus berkembang.
Menyokong Operasi Bisnis Konsumen
Bicara soal kontribusi, kata Aji, ada yang lngsung tentu yang langsung dan tidak langsung. Konntribusi langsung adalah dengan menyerap karyawan untuk bekerja di lingkungn Mitsubishi Fuso Indonesia, di pabrik, di dealer, bengkel, dan lainnya. Tetapi yang secara tidak langsung itu banyak, baik secara volume maupun nilainya.
Semua itu memiliki multiplier effect, ketika Fuso memberikan dukungan penuh ke pelanggan agar operasional bisnis mereka tanpa gangguan (dengan kesiagaan depo pats, bengkel siaga 24 jam, Mobile Workshop Service) maka terjadi zero down time.
“Dan kalau sektor bisnis terus bergerak ekonomi nasional juga tumbuh. Sementara, pelanggan pengguna truk Fuso adalah sektor logistik, dan sektor ini terkait dengan konsumsi yang merupakan penyumbang 54,7 persen pertumbuhan ekonomi nasional,” papar Aji yang ditemui Mobilitas belum lama ini.
Sekadar informasi, saat ini, Mitsubishi Fuso Indonesia memiliki 226 dealer dan 21 Parts Depo. Tetapi pencapaian yang tidak kalah mentereng pada usia kehadirannya 55 tahun di Indonesia adalah milestone sebagai pionir dalam pengembangan truk listrik di Indonesia.
Selain itu Fuso terus kokoh dalam posisinya sebagai market leader kendaraan niaga selama 55 tahun, dan bahkan hingga tahun 2025 ini. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Rabu (30/7/2025) menunjukkan selama Januari – Juni 2025, penjualan truk Fuso dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) masih yang terbanyak. Totalnya 11.640 unit. (Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id
