Penutup rantai sepeda motor sport - dok.Mobilitas

Jangan Dicopot, Ini Fungsi Penting Penutup Rantai Motor

Arif Arianto
3 Min Read

Jakarta, Mobilitas – Penutup rantai pada sepeda motor bertransmisi manual – baik motor sport maupun motor bebek – diciptakan bukan sekadar demi estetika alias keindahan tampilan semata. Meski kini telah mengalami perubahan bentuk, namun fungsi penting komponen itu tetap sama, yakni demi keamanan pengendara dan pembonceng, plus menjaga usia pakai rantai.

Jika di dekade 80-an atau sebelumnya, bentuk rantai motor benar-benar penuh (yakni tertutup dari bagian depan hingga belakang rantai, dan di bagian atas maupun bawah. Kini, baik motor bebek maupun sport hanya menggunakan penutup rantai yang lebih terbuka, yakni hanya di bagian atas saja.

Itupun tak penuh. Faktor tampilan alias gaya dan kepraktisan dalam penanganan ketika rantai bermasalah adalah pertimbangan pabrikan dalam ubahan bentuk penutup tersebut. “Tetapi, apapun bentuknya, sebaiknya penutup rantai ini jangan dicopot (dilepas), karena fungsinya sangat penting,” ujar mekanik senior Java Motor, Bejo Utomo, saat ditemui Mobilitas, di Batu Ceper, Tangerang, belum lama ini.

Penutup rantai motor jangan dileoas karena memiliki fungsi penting – dok.Mobilitas

Fungsi pertama, demi melindungi rantai agar awet. Kehadiran penutup itu diharapkan akan mencegah debu dan kotoran lainnya tidak menempel di rantai motor.

“Sebab, jika banyak debu atau kororan menempel, maka pelumas rantai akan kering. Dan rantai yang kering rawan berpotensi cepat putus. Selain itu, kotoran yang menumpuk bisa berekasi kimiawi apalagi jika terkena air hujan yang bersifat asam. Rantai pun akan kering dan mendecit yang rawan putus, karena pelumas yang hilang menjadikan suhu rantai cepat panas dan memuai, sehingga kendur dan putus,” papar Bejo.

Kedua, untuk keselamatan pengendara dan pembonceng. Dengan bagian atas rantai yang tertutup, akan mencegah kemungkinan bagian dari mantel atau jas hujan (terutama yang berupa ponco) terselip dan menyangkut di rantai.

Tutup rantai sepeda motor bebek model lawas – dok.JMPB Parts

“Kalau itu terjadi, akibatnya bisa fatal. Meski terbilang jarang, namun beberapa kali ada kasus seperti itu. Selain itu, dengan bagian atas rantai yang tertutup, kemungkinan kaki boncenger (pembonceng) menyentuh rantai juga bisa dihindarkan, karena jika itu terjadi sangat bahaya,” imbuh Bejo. (Jrr/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id

Share This Article