Tokyo, Mobilitas – Morris Garage (MG) adalah merek asal Inggris yang sejak 2005 dibeli Nanjing Automobile Cina dan diakuisisi SAIC Motor Cina pada 2007.
Merek ini masuk ke pasar Jepang pada 2021 lalu, namun penjualannya masih belum sebanyak merek-merek non lokal lainnya di Negeri Matahari Terbit itu. Bahkan hingga kuartal pertama tahun 2023 ini.
Data Asosiasi Diler Mobil Jepang (JADA) dan Asosiasi Produsen Mobil Jepang (JAMA) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Sabtu (15/4/2023) menunjukkan di tiga bulan pertama tahun ini, mobil MG hanya laku 2 unit. Rinciannya, di Januari terjual 1 unit dan Maret 1 unit.
Jumlah tersebut melonjak 100% jika dibanding periode triwulan pertama 2022, yang hanya laku 1 unit. Penjualan di tiga bulan pertama 2022 itu, dibukukan di bulan Maret yakni 1 unit.
Sekedar informasi, seperti ditulis Wikipedia yang dinukil Mobilitas, di Jakarta, Sabtu (15/4/2023) Nanjing Automobile mengakuisisi merek MG berikut pabrik Longbridge pada 2005. Akuisisi itu senilai 53 juta poundsterling.
Lalu, pada 12 April 2006, Nanjing Automobile mendirikan perusahaan induk bernama NAC MG UK Limited. Sejak itu pula, pabrikan asal Nanjing, Cina, ini memindah produksi mobil MG di Nanjing.
Pada Maret 2007, Nanjing Automobile meluncurkan kendaraan MG pertama yang diproduksi di Cina, MG TF, MG 3 dan MG 7. Tetapi pada saat itu, pabrikan yang didirikan pada 1947 itu kesulitan keuangan.
Sehingga, perusahaan asal Shanghai, Cina – yakni SAIC Motor Corporation – mengakuisisinya. Pabrikan yang didirikan 24 November 1997 itu, pada awal 2009 mengubah nama NAC MG UK Limited menjadi MG Motor UK Limited dan pada Maret 2012, SAIC menginvestasikan 450 juta poundsterling di MG Motor.
Mobil MG juga dijajakan di Indonesia, melalui MG Motor Indonesia. (Din/Aa)