Roma, Mobilitas – Namun, berbeda dengan penjualan Ferrari yang masih melonjak di bulan Mei, ternyata penjualan Lamborghini di negerinya sendiri pada bulan kelima itu merosot. Meski, secara kumulatif Januari – Mei, dua pabrikan sesama Italia ini penjualannya masih “menyala”.
Data Asosiasi Industri Otomotif Italia (ANFIA) dan Asosiasi Produsen Mobil Italia (UNREA)yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (5/6/2025) menunjukkan, pada bulan Mei 2025, Ferrari meraup angka penjualan sebanyak 77 unit. Jumlah itu melonjak 28,3 persen dibanding total penjualan yang dibukukannya selama bulan yang sama di tahun 2024.
Sementara, di bulan yang sama, Lamborghini mencetak angka penjualan sebanyak 53 unit. Jumlah tersebut merosot 5,4 persen dibanding total penjualan yang dicatatkannya selama bulan Mei 2024.
Adapun secara kumulatif lima bulan atau selama Januari – Mei 2025, total penjualan mobil Ferrari di Italia sebanyak 375 unit, naik 7,1 persen dibanding total penjualannya yang tercetak pada periode sama di tahun 2024.
Sedangkan total penjualan Lamoborghini di periode yang sama sebanyak 248 unit, meningkat 10,7 persen dibanding penjualannya pada Januari – Mei 2024.
Sekadar informasi di periode itu, pertumbuhan ekonomi Itala masih cukup moncer dibanding negara-negara Eropa lainnya. Italia masih mencatatkan angka pertumbuhan 0,3 persen, meski besaran pertumbuhan ini tidak beranjak dari tahun lalu.
“Tetapi faktor yang tidak kalah penting dan menjadi pendorong konsumsi kelas menengah atas di Italia adalah pajak yang tidak naik, bahkan turun. Terlebih, pemerintah juga memberi kelonggaran sewa maupun pajak properti bagi para ekspatriat, sehingga mendorong mereka berkonsumsi lebih besar, termasuk membeli barang mewah antara lain mobil super,” ungkap analis industri Francesco Barnetto seperti dikutip Notizie Nazionali.
Menurut dia, ekonomi Italia lebih berdaya tahan tinggi ketimbang negara-negara besar lainnya (Prancis, Jerman, Belanda, Swiss, dan lainnya) karena tidak hanya mengandalkan sektor manufaktur semata. Namun, juga ditopang sektor agribisnis, jasa, dan keuangan. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id