Jakarta, Mobilitas – Morris Garage (MG) merupakan merek asal Inggris, namun pada tahun 2007 dibeli secara penuh oleh pabrikan asal Cina, SAIC Motors. Sebelumnya MG dimiliki pabrikan Cina lainnya, Nanjing Automobile.
MG resmi masuk dan mulai berjualan di Indonesia pada awal Maret 2020. Dia berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik perakitan di Cikarang senilai Rp 4 triliun, yang mencakup fasilitas perakitan mobil dan baterai EV senilai Rp 110 miliar.
MG berkomitmen untuk meningkatkan (TKDN) dan mendukung ekosistem otomotif nasional, dengan target ambisius mencapai 40 persen hingga 60 persen TKDN pada 2026. Lantas, bagaimana penjualan mobil MG di Tanah Air pada 2025, khususnya selama Januari – November?

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (20/12/2025) menunjukkan di rentang waktu sebelas bulan pertama 2025 itu total penjualan grosir mobil MG dari pabrik ke dealer (wholesales) sebanyak 1.759 unit. Jumlah tersebut anjlok anjlok 53,6 persen dibanding periode sama di tahun 2024.
Sedangkan penjualan ecerannya dari dealer ke konsumen alias penjualan ritelnya di rentang waktu Januari – November 2025 hanya sebanyak 1.648 unit. Jumlah tersebut terperosok hingga 58,3 persen dibanding periode sama di tahun lalu. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id












