Jakarta, Mobilitas – Fakta data memperlihatkan, selama periode sepuluh bulan pertama 2025 tersebut jumlah mobil elektrifikasi yang terdiri dari hybrid, battery electric vehicles (BEV), dan plug in hybrid electric vehicles (PHEV) mencapai 124 unit ribu lebih.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (21/11/2025) menunjukka di periode Januari – Oktober 2025 itu, total jumlah mobil elektrifikasi yang terjual di Tanah Air sebanyak 124.510 unit. Dari total jumlah itu, 69.146 unit diantaranya merupakan mobil listrik baterai (BEV).
Setelah itu, mobil hybrid terjual sebanyak 51.566 unit dan sisanya mobil plug in hybrid electric vehicles (PHEV). Dengan kata lain mobil listrik murni mendominasi penjualan di segmen elektrifikasi ini (meski penjualan grosir dari pabrik ke dealer).
Ihwal fakta ini, Sekretaris Jenderal Gaikindo, Kukuh Kumara, yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Kamis (21/11/2025) menyebut jika di segmen mobil elektrifikasi itu BEV mendominasi penjualan itu wajar.

“Karena kalau kita lihat jumlah brand yang memasarkan BEV itu lebih banyak ketimbang hybrid dan PHEV. Sehingga, distribusi model ke dealer juga lebih banyak. Terlebih penjualan ke konsumen, kini mobil-mobil listrik asal Cina menawarkan teknologi yang menarik dengan harga yang menarik. Tentu, itu menjadi magnet tersendiri,” papar Kukuh.
Meski begitu, pertumbuhan penjualan mobil hybrid juga terus terjadi. Masyarakat memilikih mobil jenis itu didasari kalkulasi rasional yaitu karena lebih itir bahan bakar ketimbang mobil konvesional.
“Konsumen itu cerdas, karena melihat paduan antara mesin biasa dengan motor listrik menjadikan konsumsi bahan bakar lebih sedikit. Terlebih di saat infrastruktur (pengisian baterai) belum merata. Jadi hybrid ini seperti transisi,” kata Kukuh.
Pangsa pasar mobil hybrid hingga Oktober 2025 telah mencapai 8,11 persen, dari total penjualan grosir mobil (seluruh jenis dan model dari semua merek) yang sebanyak 635.566 unit. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id












