Roma, Mobilitas – Meski ekonomi Italia tumbuh dan stabil sepanjang periode semester pertama atau Januari – Juni 2025, namun tingkat konsumsi – terutama kelas menengah ke bawah – menurun. Kekhawatiran masyarakat terhadap potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) seiring ketidakpastian global yang meningkat plus rezim pajak yang cenderung terus naik.
Penurunan konsumsi yang cukup kentara terjadi di sektor produk otomotif, khususnya dalam penjualan mobil-mobil kelas menengah dan pemula (entry level). Pada segmen ini, total penjualan merosot selama periode Januari – Juli 2025.
Data Asosiasi Industri Otomotif Italia (ANFIA) dan Asosiasi Produsen Mobil Italia (UNREA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (5/8/2025) menunjukkan, di periode Januari – Juli 2025 jumlah mobil yang terjual di Negeri Pizza itu mencapai 973.396 unit. Total jumlah penjualan tersebut menyusut 3,8 persen dibanding periode sama di tahun 2024.
Namun tren penurunan tidak terjadi pada produk mobil untuk segmen kelas atas seperti Ferrari dan Lamborghini. Fakta data berbicara, di tujuh bulan pertama 2025 itu, mobil Ferrari terjual sebanyak 548 unit, meningkat 4,4 persen dibanding periode Januari – Juli 2024.
Sementara, jumlah mobil Lamborghini yang laku terjual di periode Januari – Juli 2025 itu mencapai 384 unit. Jumlah penjualan ini naik 17,8 persen dibanding total penjualan selama tujuh bulan pertama di tahun 2024.
“Tingginya minat kelas atas Italia dipicu oleh sektor bisnis produk berteknologi tinggi dan padat investasi yang terus berkembang membuahkan hasil di Italia. Sektor tersebut merupakan lahan pendatan kelas atas negeri ini. Bahkan masih menyumbang porsi terbesar PDB Italia yang tahun ini diperkir akan mencapai US$ 2.317 miliar,” ungkap analis industri Italia, Alessio Bianchi, seperti dikutip Il.Politico.
Alessio juga menyebut pertumbuhan jumlah orang terkaya di Italia terus naik, meski di masa pandemi menyusut. Menurut dia saat ini di negeri itu sedikitnya ada 72 – 73 orang super kaya. (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id