Jakarta, Mobilitas – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sepanjang tiga bulan pertama atau dari Januari hingga Maret tahun ini membukukan mobil utuh (CBU) sebanyak 73.000 unit. Jumlah ini naik 48% dibanding total ekspor pada periode sama tahun sebelumnya yang sebanyak 49.000 unit.
Direktur Corporate Affairs TMMIN Bob Azam mengatakan, 73.000 unit mobil yang dikirim ke luar negeri itu terdiri dari 10 model Toyota. Mereka diekspor ke negara-negara di empat benua.
“Kinerja ekspor ini juga didukung oleh peningkatan permintaan untuk Toyota Veloz dan model lainnya untuk negara tujuan ekspor ke Timur Tengah dan ASEAN. Kami optimis jika bisa dipertahankan, ekspor kami bisa mencapai 284 ribu. Itu kenaikan yang signifikan dibanding tahun lalu 180 ribuan,” papar Bob saat diskusi virtual yang digelar di Jakarta, Kamis (14/4/2022).
Menurut dia, ekspor selama kuartal pertama itu juga dibayangi dengan ketidakpastian ekonomi global yang dipengaruhi, salah satunya oleh perang antara Rusia dan Ukraina.
“Kami terus berupaya untuk berkontribusi pada ekspor otomotif nasional dengan selalu menjaga dan meningkatkan kualitas produk Toyota Indonesia salah satunya dengan memastikan peningkatan kapabilitas SDM yang terus menerus,” kata dia.
Pemerintah Indonesia mencanangkan target ekspor 1 juta unit kendaraan bermotor roda empat dalam bentuk completely built up (CBU) dari Indonesia pada tahun 2025. Pemerintah terus berupaya menjadikan Indonesia sebagai salah satu ekspor hub.
Kalah dari Thailand
Jika pemerintah bertekad untuk menjadikan negeri ini sebagai salah hub ekspor mobil baik untuk kawasan regional Asia Tenggara maupun wilayah yang lebih luas alias global, itu sangat wajar. Sebab, hingga saat ini Indonesia masih jauh tertinggal oleh Thailand dalam hal ekspor mobil.
Data Federasi Industri Thailand (FTI) yang dinukil Mobilitas, Kamis (14/4/2022) selama tahun 2021 industri mobil di Negeri Gajah Putih itu berhasil mengekspor 956.530 mobil buatan mereka sepanjang tahun 2021. Jumlah ini melonjak dibanding tahun 2020 yang sebanyak 704.626 unit.
Sementara, data ekspor mobil yang dilaporkan ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan dikutip Mobilitas, Senin (14/4/2022) menunjukkan pada tahun yang sama, ekspor mobil Indonesia hanya sebanyak 294.639 unit. Meski jumlah itu meningkat dibandung tahun 2020 yang sebanyak 232.175 unit.
Kondisi masih tertinggalnya Indonesia oleh Thailand dalam ekspor masih terjadi di tiga bulan pertama (Januari hingga Maret) tahun 2022 ini. Sebagai contoh, ekspor ke Vietnam, yang merupakan salah satu pasar ekspor terbesar Indonesia di wilayah Asia Tenggara.
Data Departemen Umum dan Bea Cukai Vietnam yang dikutip Mobilitas, Kamis (14/4/2021) memperlihatkan selama kuartal pertama itu, Vietnam mengimpor mobil CBU sebanyak 23.992 unit.
Dari jumlah itu, mobil CBU dari Thailand sebanyak 12.222 unit dengan total nilai US$ 252,85 juta. Lalu dari Indonesia sebanyak 6.762 mobil dengan nilai US$ 93,4 juta dan dari Cina sebanyak 2.207 unit senilai US$ 82,9 juta. (Din/Aa)