Tokyo, Mobilitas – Penawaran pengambilalihan yang semula akan dimulai pada Desember .2025, kemungkinan baru akan dilakukan paling cepat Februari 2026.
Pernyataan Toyota Industries Corporation yang dikutip Japan Times dan disitat Mobilitas di Jakarta, Selasa (7/10/2025) menyebut proposal yang diajukan Chairman Toyota Motor Corp, Akio Toyoda, untuk membeli seluruh saham Toyota Industries Corp senilai 4,7 triliun yen sekitar Rp531 triliun itu dinilai terlalu rendah.
“Proses persetujuan di bawah hukum persaingan usaha di berbagai negara membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Persetujuan baru diperoleh dari Australia, Kanada, Israel, dan Afrika Selatan. Persetujuan dari negara lain masih dalam proses, dan seluruh prosedur diperkirakan baru rampung pada pertengahan Januari 2026 atau setelahnya,” sebut Toyota Industries.
Faktor regulasi itu menjadi tantangan pertama dari serangkaian tantangan yang harus dihadapi Akio Toyoda dalam upayanya memperkuat kendali keluarga atas kelompok bisnisToyota. Selain itu, beberapa investor menolak rencana tersebut karena menilai valuasi perusahaan yang ditawarkan terlalu rendah.
Laporan Reuters menyebut proposal yang diajukan Toyoda pada Juni 2025 itu merupakan bagian dari restrukturisasi besar dalam grup Toyota dan menandai upaya mengurangi kepemilikan silang (cross-shareholding) yang selama ini umum di perusahaan Jepang. Namun, rencana ini dikritik sejumlah investor internasional, yang menilai penawaran tersebut mengecilkan nilai aset properti Toyota Industries.
Meski, Juru bicara Toyota menyangkal hal tersebut. Menurutnya harga yang ditawarkan mencerminkan nilai intrinsik Toyota Industries dan memberikan premi sebesar 23 persen dibanding harga saham sebelum munculnya laporan terkait rencana akuisisi.
“Memang mungkin tidak memuaskan semua pemegang saham, kami yakin harga dan tujuan strategis transaksi ini adil,” kata dia.
Sekadar informasi, Toyota Industries, yang berdiri pada 1926 dengan nama Toyoda Automatic Loom Works, merupakan cikal bakal dari Toyota Motor. Namun akhirnya divisi otomotif grup itu dipisahkan menjadi perusahaan terpisah, dan inilah yang kembali disatukan oleh Akio Toyoda. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id
