Jakarta, Mobilitas – Pembeli terbanyak kendaraan niaga ringan ini adalah sektor pertambangan, perkebunan, dan konstruksi.
Menurut Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto, yang dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Jumat (7/7/2023), pasar kendaraan ini sangat dipengaruhi oleh dinamika bisnis sektor-sektor yang menyerapnya.
“Kebetulan, sektor tersebut cukup menggeliat. Meski harga komoditas sawit dan turunannya sedikit turun, tetapi terkompensasi oleh komoditas pertambangan seperti batubara, minyak, dan gas yang masih menggeliat,” papar dia.
Meski pembeli terbanyak merupakan kalangan perusahaan, lanjut Jongkie, ternyata ada juga perorangan yang membeli mobil jenis ini, terutama para pehobi atau mereka yang menggunakannya untuk keperluan khusus.
“Tetapi, untuk pembeli individu ini jauh lebih sedikit dibanding pembeli dari perusahaan,” ujar Jongkie.
Data Gaikindo yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (8/7/2023) menunjukkan, sepanjang Januari – Mei tahun ini sebanyak 12.629 pikap double cabin yang terjual ke diler (wholesales). Jumlah ini hanya setara 3 persen dari total wholesales seluruh jenis dan kelas mobil di lima bulan pertama itu, yang sebanyak 423.404 unit.
Sedangkan yang terjual langsung ke konsumen (ritel) pada saat itu, mencapai 10.333 unit. Jumlah ini, sekitar 2,4 persen dari total penjualan ritel seluruh jenis mobil di Tanah Air, yang sebanyak 422.514 unit. (Din/Aa)