Jakarta, Mobilitas – Penjualan baik ke dealer (wholesales) maupun ke konsumen Toyota Vios pada tahun 2021 lalu bergerak di jalur tren positif dan Toyota Sienta cukup terdongkrak dari keterpurukan. Maklum, di tahun itu keduanya mendapatkan fasilitas perpajakan berupa potongan (diskon) tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 100 persen.
Suntikan insentif itu terbukti cespleng. Hal itu diakui Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, saat Toyota Media Gathering 2021 yang digelar secara virtual pada 21 Desember 2021. Penjualan Toyota Vios disebut langsung melejit.
“Kalau Vios itu bahkan (kenaikkan penjualannya) 340%, walau volume-nya kecil tapi ini kenaikan yang luar biasa. Jadi dengan adanya insentif ini kami yakin banyak benefit yang kita bisa dapatkan, baik dari industri otomotif, maupun ekonomi secara nasional,” tandas Anton.
Data di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Minggu (26/6/2022) menunjukkan, sepanjang Januari hingga Juli tahun 2021, sedan Toyota ini terjual ke konsumen (ritel) sebanyak 508 unit. Jumlah ini dibukukan pada Januari sebanyak 14 unit, Februari 36 unit, Maret 100 unit, April 147 unit, Mei 108 unit, Juni 16 unit, dan Juli 87 unit.
Jumlah penjualan yang digenggam Vios selama tujuh bulan pertama itu sudah jauh melampaui total angka penjualan yang dikoleksi sepanjang tahun 2020. Sebab di sepanjang tahun 2020,jumlah penjualan Toyota Vios hanya 309 unit.
Sementara Toyota Sienta, selama Januari hingga September di tahun itu terjual ke konsumen sebanyak 630 unit. Jumlah ini anjlok cukup dalam dibanding periode sama tahun 2020, yang masih mencapai 729 unit.
Tahun 2022
Sedangkan di tahun 2022 ini, sepanjang Januari hingga Mei, total wholesales yang dibukukan Vios ambles 73,3 persen dibanding wholesales yang dikumpulkannya selama periode sama tahun lalu, yakni 371 unit. Total jumlah wholesales di lima bulan pertama tahun 2022 ini hanya 99 unit.
Pada kurun waktu yang sama, total angka wholesales yang berhasil dikantongi Toyota Sienta hanya 24 unit. Jumlah ini ambrol 92 persen dibanding jumlah yang dikoleksinya selama Januari – Mei 2021, yang sebanyak 301 unit.
Penjualan Toyota Sienta di Indonesia memang tercatat tak membanggakan. Fakta berbicara, di tahun 2017 penjualan ritel Sienta masih sebanyak 18.246 unit, tetapi di tahun 2018 anjlok menjadi 5.691 unit. Bahkan di tahun 2019 semakin ambrol, yakni cuma 2.396 unit.
Begitu pun di tahun 2020, penjualan Toyota Sienta semakin surut. Pada tahun itu, MPV berpintu geser Toyota ini hanya laku ke konsumen sebanyak 907 unit. (Din/Aa)