Manipulasi Data Emisi, Hino di AS Digugat Bayar Rp 73 Miliar

0
1546
Truk Hino di Amerika Serikat - dok.Big Rigs

California, Mobilitas – Buntut manipulasi data emisi dan konsumsi bahan bakar sejak 2003 – 2021, Hino dan Toyota digugat secara class action.

Seperti dilaporkan NHK, Jumat (12/8/2022) sebuah perusahaan jasa pengangkutan dan tiga lainnya (di Amerika Serikat) menuntut ganti rugi atas nama semua konsumen yang membeli maupun menyewa truk Hino model 2004 hingga 2021.

Surat gugatan yang mereka layangkan ke pengadilan, menyebut nilai ganti rugi yang mereka minta  mencapai US$ 5 juta atau sekitar Rp 73,3 miliar (kurs US$ 14.661,5). Sementara, pemerintah Jepang telah mencabut sertifikasi sejumlah truk buatan Hino akibat kasus tersebut.

Namun, Hino akan melakukan pembelaan diri terhadap gugatan itu. Begitu pun dengan Toyota selaku perusahaan induknya.

Truk ringan Hino di Amerika Serikat – dok.Trucks.com

Sebelumnya, seperti dilaporkan Nikkei, Selasa (2/8/2022), Hino Motors di Jepang mengakui telah terjadi ketidakjujuran data tentang emisi dan konsumsi BBM di kendaraan yang dibuat pabrikan itu. Hal itu sesuai hasil pemeriksaan terhadap empat jenis mesin yang dilakukan sejak tahun 2016.

Ada delapan truk dan bus yang menggunakan mesin itu. Manipulasi data terjadi setelah di Jepang diberlakukan aturan tentang ambang batas emisi mulai Oktober 2003, dan kini Hino berjanji menarik (recall) sekitar 300.000 kendaraan terkait masalah itu.

Sementara, penjualan ritel (ke konsumen) Hino di Jepang, dan Amerika Utara sepanjang tahun fiskal (FY) 2019 (yakni mulai 1 April 2018 – 31 Maret 2019) hingga FY 2022 (1 April 2021 – 31 Maret 2022) tercatat naik turun. Data penjualan ritel Hino Motors yang dikutip Mobilitas, Minggu (14/8/2022) menunjukkan hal itu.

Berikut data selengkapnya
Jepang:
FY 2019: 71.507 unit
FY 2020: 66.806 unit
FY 2021: 59.676 unit
FY 2022: 58.158 unit

Amerika Utara
FY 2019: 17.385 unit
FY 2020: 17.385 unit
FY 2021: 8.510 unit
FY 2022: 1.741 unit
Sumber: Penjualan ritel global Hino, 2022. (Din/Aa)