Mobil Listrik Chery Laku Keras, Penjualan Meroket 168,5 Persen

0
1498
Ilustrasi, mobil listrik buatan Chery yakni Chery eQ1- dok.Istimewa

Beijing, Mobilitas – Produsen mobil asal Wuhu, Republik Rakyat Cina (Cina), Chery Holding Group Company Ltd mencatatkan lonjakan penjualan mobil elektrifikasi sepanjang Januari hingga April tahun 2022 ini. Mobil elektrifikasi yang di Cina disebut sebagai New Energy Vehicle (NEV) terdiri dari mobil hybrid, plug-in hybrid, dan listrik baterai (BEV) dan secara umum disebut sebagai mobil listrik.

Seperti dilaporkan Xinhua, Jumat (13/5/2022), di bulan April saja Chery mencatatkan kenaikkan penjualan mobil ramah lingkungan buatannya hingga 81,2 persen. Total mobil elektrifikasi yang berhasil dilego pada bulan itu mencapai 15.533 unit.

Chery dalam keterangan resmi menyatakan sepanjang empat bulan pertama tersebut menjual 68.587 mobil elektrifikasi, meroket 168,5 persen dibanding tahun lalu. Jumlah penjualan ini hampir seperempat dari total penjualan seluruh mobil buatannya (baik mobil onvensional maupun mobil elektrifikasi) yang sebanyak 284.865 unit.

Chery Exeed LX ET-i Plug-in Hybrid – dok.Istimewa

Selama catur wulan pertama 2022 itu, Chery mengekspor 84.993 mobil buatannya.  Jumlah ini meningkat 12,6 persen dibanding periode Januari hingga April tahun 2021.

“Kenaikkan penjualan ini didorong oleh permintaan yang kuat dari sejumlah negara seperti Brasil, Arab Saudi, dan Chile,” bunyi keterangan resmi Chery.

Data China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) yang dinukil Mobilitas, Sabtu (14/5/2022) menunjukkan, sepanjang empat bulan pertama tahun ini penjualan mobil di Cina menyusut 12,3 persen dibanding periode sama tahun lalu. Namun, penjualan mobil energi baru (hybrid dan BEV) justeru melonjak 128,4 persen).

Pada bulan April saja, sebanyak 280.000 mobil elektrifikasi terjual atau naik 50,1 persen dibanding bulan yang sama tahun 2021. Meski, dibanding bulan Maret tahun ini atau bulan sebelumnya, penjualan selama bulan April itu merosot 38,5 persen.

Peluncuran Chery Tiggo 8 Plus PHEV dok.Automacha

Selama bulan keempat itu, penjualan mobil listrik sejumlah pabrikan kondang di Cina merosot. Tercatat Xpeng Inc, NIO Inc dan Li Auto Inc masing-masing mencatatkan penurunan penjualan sebesar 41,6 persen, 49 persen, dan 62 persen dibanding bulan Maret.

Bahkan pabrikan terbesar di negara itu, yakni SAIC Motor (yang di dalamnya ada SGMW yakni pabrikan kolaborasi antara SAIC dengan GM dan Wuling), juga mengalami penurunan penjualan. Merosotnya penjualan mencapai 60 persen dibanding Maret. (Din/Aa)