Mobility

Mulai 2026 SPBU Shell Berganti Pemilik, Dipastikan Tak Berpengaruh ke Pasokan BBM

×

Mulai 2026 SPBU Shell Berganti Pemilik, Dipastikan Tak Berpengaruh ke Pasokan BBM

Share this article
Antrean sepeda motor mengisi BBM di SPBU Shell - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – PT Shell Indonesia, anak perusahaan dari Shell plc, mengalihkan kepemilikan seluruh bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia. Bisnis tersebut dialihkan ke perusahaan patungan baru yang dibentuk oleh Citadel Pacific Limited dan Sefas Group.

Sekadar informasi, Citadel Pacific Ltd (CPL) merupakan perusahaan asal Filipina dengan lini bisnis distribusi minyak dan gas bumi hingga produksi energi tenaga surya. Sedangkan Sefas Group yang didirikan pada tahun 1997, merupakan distributor pelumas Shell terbesar di Indonesia.

“Transaksi pengalihan bisnis SPBU milik Shell masih ditargetkan rampung pada 2026. Shell tetap akan berada di Indonesia melalui perjanjian lisensi merek, setelah pengalihan kepemilikan aset. Penerima lisensi mempunyai hak untuk menggunakan merek Shell sesuai dengan standar Shell di wilayah Indonesia,” ungkap Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (29/9/2025).

Sampai saat ini SPBU Shell di Indonesia tersebar di 200 lokasi, dimana dari jumlah SPBU tersebut, 160 unit diantaranya dimiliki langsung oleh perusahaan. Selain itu Shell juga memiliki terminal BBM di Gresik, Jawa Timur.

SPBU Shell – dok.Shell

Susi menegaskan kejadian seretnya pasokan Bahan Bakar Minyak di badan usaha (BU) hilir migas swasta (termasuk dialami Shell) hingga kini, tidak akan memengaruhi proses pengalihan kepemilikan bisnis SPBU itu. “Kondisi itu tidak berpengaruh ke proses yang tengah berjalan. Proses pengalihan ini tetap kami targetkan rampung pada tahun 2026 nanti, ” tandas dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM) Laode Sulaeman yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (29/9/2025) menyebut pengalihan bisnis SPBU Shell tidak berdampak ke pasokan BBM ke masyarakat.

“Ini kan peristiwa bisnis yang wajar. Kalau sekarang ada kelangkaan pasokan (ke SPBU Shell), itu mungkin proses negosiasi dengan PT Pertamina (Persero) yang belum rampung. Dan ini kan business to business ya, jadi mereka sendiri yang tahu, ” ujar Laode.

Menurut Laode, pasok BBM SPBU swasta termasuk SPBU Shell sangat tergantung dari pasokan Pertamina. Sebab, hal itu sesuai dengan kesepakatan dalam pertemuan di Kementerian ESDM pada 19 September 2025, dimana swasta akan membeli atau mengimpor BBM melalui Pertamina. (Osi/Aa)

 

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id