Nada Hambazaza, Youtuber Otomotif Wanita Pertama Saudi Arabia

0
1705
Nada Hambazaza, youtuber wanita Arab Saudi yang menyuguhkan konten tentang perawatan dan perbaikan mobil secara darurat - dok.Arab News

Jeddah, Mobilitas – Kerajaan Arab Saudi (Saudi Arabia) pada tahun 2018 lalu resmi menetapkan peraturan yang membolehkan kaum wanita di negerinya untuk menyetir mobil sendiri, setelah selama ini diharamkan. Sontak, para wanita pun menyambutnya dengan gegap gempita.

Tak lama setelah aturan itu berlaku, bukan perkara sulit menemukan wanita di negeri kaya minyak tersebut menyetir mobil lalu-lalang di jalanan. Pusat-pusat pelatihan dan kursus menyetir mobil pun kebanjiran peserta.

Seiring dengan banyaknya wanita yang telah menyetir mobil saat menjalankan kegiatan sehari hari – mulai dari berbelanja, pergi ke tempat saudara, mengantar anak, atau menjalani kegiatan bisnis – persoalan pun muncul. Tak sedikit para wanita yang masih belum percaya diri karena dibayangi kekhawatiran jika mobil yang mereka kemudikan bermasalah di jalan.

Nada Hambazaza saat membuat konten tentang perwatan mobil yang bisa dilakukan oleh para wanita – dok.Arab News

Melihat fakta ini, Nada Hambazaza, seorang manajer hubungan masyarakat sebuah diler mobil di Jeddah, merasa terpanggil. Dia ingin berbagi pengalaman dan pengetahuannya dalam merawat dan melakukan perbaikan ringan mobil kepada para wanita.

Gadis 24 tahun itu buat kanal Youtube pribadi sebagai sarana berbagi. Dia menjadi seorang Youtuber dengan konten khusus otomotif.

Seperti diwartakan Arab News dan Arabiya Gazette belum lama ini, awalnya banyak yang meragukan kemampuan perempuan berparas cantik ini. Maklum, selama ini pekerjaannya hanya menjadi juru bicara diler dan tak berurusan dengan soal-soal teknis mobil.

Namun, anggapan itu berubah 180 derajat ketika konten-konten yang disajikan di kanal itu benar-benar memberikan pencerahan. Terlebih, Nada juga fasih menguasai persaoalan sekaligus solusinya.

Nada Hambazaza seorang public relation sebuah diler mobil di Jeddah, Arab Saudi, yang kini menjadi yotuber wanita terkenal di negeri Saudi Arabia- dok.Arab News

“Aku bukanlah mekanik. Aku hanya berbagi pengetahuan dasar tentang perawatan dan perbaikan atas masalah di mobil yang umum terjadi. Ilmu itu aku dapatkan dari orang-orang di sekelilingku, yaitu keluarga dekatku. Hasratku ke otomotif ada sejak kecil, ketika aku memperhatikan orang-orang (pria) di kelurga merawat dan memperbaiki mobil,” papar penyuka mobil jenis SUV ini.

Pemberdayaan wanita
Terlebih, di tempat kerjanya – diler mobil di Jeddah – Nada juga kerap berkomunikasi langsung dengan pengelola bengkel dan para mekaniknya. Sebab, tak sedikit pemilik mobil yang merupakan pelanggan dilernya melakukan perawatan dan perbaikan di diler tersebut.

Keluh kesah dan komplain atas permasalahan yang terjadi kerap disampaikan kepadanya. Lalu, dia menghubungkan konsumen yang bersangkutan dengan para mekanik, dan mendengarkan ketika mereka berdiskusi.

Nada Hambazaza di balik kemudi mobilnya. Dia menjadi pelopor bagi wanita Arab Saudi untuk mandiri dalam merawat dan perbaikan ringan bagi mobil – dok.Arab News

Tak cuma itu. Nada juga kerap mendapatkan ‘ilmu gratis’ soal seluk beluk teknis dan permasalahan di mobil dari para mekanik. Sedikit demi sedikit ‘ilmu” itu akhirnya terakumulasi di benaknya.

“Bagiku, menyelesaikan masalah bukan berarti harus kita sendiri yang menangani. Tetapi dengan memahami masalah yang ada mulai dari terminologi (istilah), letak persoalan, dan alternatif solusinya adalah kata kunci untuk mengatasi masalah itu. Soal eksekusi kita bisa mengirimkannya (mobil) ke bengkel. Itulah yang ingin aku bagi ke para wanita di negara ini (Saudi Arabia),” papar bungsu dari empat bersaudara itu.

Ilustrasi, wanita Arab Saudi (Saudi Arabia) yang kini bebas menyetir mobil di negaranya – dok.Kawa News

Dengan berbagi pengetahuan soal mobil di akun Youtube-nya, Nada berharap para wanita benar-benar mandiri dan berdaya soal berkendara. Dia ingin para perempuan bukan sekadar pengguna mobil, dan tak paham persoalan kendaraan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Lebih dari itu, dia tak ingin stigma bahwa wanita tak tahu apa-apa soal mobil terkikis. Sebab, perjuangan untuk mendapatkan hak mengemudi yang setara dengan para lelaki di negeri itu tidaklah mudah. (Aa/Berbagai sumber)