Nestapa Penjualan Tata Motors di Indonesia, Terpuruk di Tahun 2023

0
1314
Ilustrasi, logo Tata Motors - dok.Design Your Way

Jakarta, Mobilitas – Tata Motors melalui PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) mulai menggarap pasar kendaraan bermotor Indonesia pada September 2012.

Namun, PT TMDI sudah berdiri sembilan bulan sebelumnya atau pada Desember 2011. Saat awal menginjakkan kaki di Tanah Air, pabrikan asal Mumbai, India, itu menyuguhkan kendaraan penumpang selain kendaraan komersial.

Tiga model yang pertama kali menggoda pasar Indonesia adalah Tata Aria, Tata Vista, dan Tata Storme. Hanya saja, setelah itu tidak ada lagi mobil baru yang disajikan oleh Tata Motors melalui TMDI di Indonesia.

Bahkan sejak 2019, PT TMDI menyatakan lebih fokus menggarap pasar kendaraan komersial, khususnya truk dan pikap di Tanah Air. Beragam jenis dan model truk ringan, mediu, hingga berat (heavy duty truck) digelontorkan Tata Motors di Bumi Nusantara.

Setelah itu, pabrikan yang berdiri di Mumbai sejak 1945 itu, juga menyodorkan kendaraan komersial jenis pikap. Baik pikap ringan maupun pikap double cabin.

Lantas bagaimana kinerja penjualan merek tersebut di Indonesia? Ternyata, di 2023 ini masih belum menggembirakan.

Salah satu varian truk Tata Motors yang dijual di Indonesia – dok.tatamotors.co.id

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Senin (4/9/2023) menunjukkan sepanjang Januari – Juli tahun ini, Tata Motors Indonesia hanya meraup angka penjualan unit ke diler (wholesales) sebanyak 15 unit. Jumlah ini anjlok hingga 88,4 persen dibanding angka wholesales yang diraupnya pada periodesama di 2022.

Pada bulan Juli saja, Tata Motors bahkan tak berhasil menciduk satu pun angka wholesales. Dengan kata lain, angka penjualan unit ke diler di bulan tersebut anjlok hingga 100 persen dibanding bulan yang sama pada 2022.

Sementara, penjualan kendaraan dari diler langsung ke konsumen (penjualan ritel) selama Januari – Juli tahun ini hanya sebanyak 16 unit. Jumlah ini anjlok 88,6 persen dibanding angka penjualan ritel yang diseroknya selama tujuh bulan pertama 2022.

Di bulan Juli saja, angka penjualan ritel yang berhasil ditorehkan hanya sebanyak 1 unit.Jumlah ini anjlok 96,2 persen dibanding Juli 2022. (Din/Aa)