Jakarta, Mobilitas – Operator taksi listrik Vietnam Green and Smart Mobility JSC (GSM), perusahaan satu grup dengan pabrikan mobil listrik VinFast milik konglomerasi Vingroup, dikabarkan tengah menimbang-nimbang rencana menjual sahamnya ke publik (IPO) di luar negeri.
Laporan Reuters yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (31/12/2025), menyebut IPO tersebut dilakukan untuk meraup dana segar senilai setidikitnya US$ 20 miliar atau setara Rp 335,63 triliun. Tetapi manajemen perusahaan itu menyatakan valuasi final akan sangat bergantung pada waktu dan kondisi pasar saat pencatatan saham dilakukan.
“GSM kabarnya membidik Hong Kong sebagai lokasi IPO dengan target waktu sekitar 2027, ” tulis Reuters.

GSM yang didirikan Chairman Vingroup sekaligus pendiri VinFast, Pham Nhat Vuong pada 2023 mengoperasikan armada taksi listrik bermerek Xanh S. Mobil listrik itu dipasok oleh VinFast.
Sekadar informasi, data Asosiasi Pabrikan Mobil Vietnam (VAMA) dan Global Data yang dinukil Mobilitas di Jakarta, Rabu (31/12/2025) menunjukkan di kurun waktu Januari hingga November 2025 jumlah mobil yang terjual di dunia (berbagai negara dan Vietnam) mencapai 150.568 unit. Dari jumlah itu, 147.450 unit diantaranya dibukukan di pasar dalam negeri Vietnam.
“Total penjualan di pasar lokal Vietnam tersebut melonjak hingga 138 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Kinerja penjualan itu sekaligus menempatkan VinFast sebagai pemimpin pasar di negaranya,” bunyi keterangn data tersebut. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id












