Jakarta, Mobilitas – Merek mewah miliki Toyota Motor itu, di Indonesia membukukan jebloknya penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) maupun dari dealer ke konsumen (penjualan ritel).
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (18/8/2025) menunjukkan pada kurun waktu tujuh bulan pertama atau Januari – Juli 2025, total jumlah mobil Lexus yang terjual ke dealer (wholesales) sebanyak 1.097 unit. Jumlah penjuaalan ini anjlok hingga 36,1 persen dibanding wholesales selama periode sama di tahun 2024.
Sementara, jumlah yang terjual ke konsumen di saat yang sama mencapai 921 unit. Jumlah tersebut anjlok 46,8 persen dibanding total penjualan ritel selama tujuh bulan pertama 2024.
Lemotnya penjualan mobil Lexus yang merupakan mobil kelas mewah itu, dinilai ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (18/8/2025), sebagai fakta adanya keraguan masyarakat terhadap perekonomian nasional. Sehingga mereka akan berpikir ulang untuk membelanjakan uang untuk keperluan yang tidak mendesak.
‘Karena, karakter kelas atas itu rasional. Sehingga daya beli masih kuat dan elastis terhadap harga, nmun mereka cenderung mengkalkulasi kondisi ekonomi. Artinya, bagi mereka buat berbelanja di saat ekonomi enggak bagus. Mereka berhitung apakah harga untuk barang yang dibeli secara time money value-nya pas, dan apakah tidak lebih baik duit diinvestasikan sa daripada dibelanjaka untuk barang yng tidak mendesak dibutuhkan,’ ujar Nailul. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id