Bisnis

Pemerintah Pastikan Investasi CATL di RI Terus Berlanjut, Meski Ada Penyesuaian Nilai

×

Pemerintah Pastikan Investasi CATL di RI Terus Berlanjut, Meski Ada Penyesuaian Nilai

Share this article
Ilustrasi, CATL - dok.The Seattle Times

Jakarta, Mobilitas – Penyesuaian yang dimaksud adalah penghitungan kembali kapasitas produksi yakni setengah dari target semula, pada tahap awal. Hal itu disesuaikan dengan tren permintaan baterai listrik di pasar global.

“Kami tegaskan tidak ada perubahan komitmen investasi dari Contemporary Amperex Technology Co Ltd. (CATL) melalui anak perusahaannya Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (NCBL) di Indonesia. Yang ada hanya rekalkulasi produksi awal karena melihat dinamika tren demand baterai di dunia. Saya kira itu sesuatu yang wajar dalam dunia bisnis,” ungkap salah seorang pejabat di Kedeputian Promosi Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang ditemui Mobilitas di Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Dia tidak menampik informasi yang menyebut nilai investasi produsen baterai terbesar dunia asal Cina itu, memproduksi baterai di Indonesia awalnya dipatok US$ 1,2 miliar. Namun sesuai dengan hasil rekalkulasi itu, maka nilainya diturunkan menjadi US$ 417 juta. Sebab, kapasitas produksi juga diturunkan dari 15 Giga Watt Hour (GWH) menjadi 6,9 GWH.

Ilustrasi, baterai mobil listrik buatan CATL – dok.The Guardian

“Memang begitu (sesuai informasi). Tetapi yang harus dicatat, tidak ada langkah CATL mundur (dari Indonesia). Itu tidak benar kalau isu seperti itu,” tandas dia.

Sang pejabat juga menegaskan, bahwa CATL tetap melanjutkan komitmennya investsi memproduksi sel baterai listrik di Indonesia karena pembeli produknya sudah ada yaitu dari Eropa dan Amerika. “Jadi vendornya (pembelinya) itu sudah ada, sekarang tinggal menetapkan siapa off-taker (perusahaannya), apakah dari Indonesia atau lainnya. Paling lambat Maret 2026, mereka sudah produksi di Indonesia,” tandas dia.

Sebelumnya, tersiar kabar CATL juga bakal mundur dari rencana investasi di Indonesia. Kabar ini muncul tak lama setelah LG Energy Siolution, pabrikan baterai listrik asal Korea Selatan mundur dri konsorsium pengembanga ekosisten kendaraan listrik melalui poduksi baterai di Indonesia. (Tas/Aa)

 

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id