Paris, Mobilitas – Mereka menggugat Tesla karena sepak terjang Elon Musk saat bergabung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam politik, karena kebijakan pemerintah melakukan efisiensi itu diniai sebagai tindakan ekstrem kanan.
Sehingga para konsumen itu merasa terganggu menggunakan mobil Tesla, sebab merek itu diannggap sebagai simbol ekstrem kanan.
Laporan Agence France-Presse (AFP) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, di Jakarta, Sabtu (21/6/2025) menyebut gugatan 10 konsumen yang selama ini menggunakan mobil Tesla melalui skema sewa itu mendaftarakan gugatannya ke pengadilan dengan diwakili firma hukum GKA.
“Mereka merasa menderita kerugian langsung dan konkret karena Tesla dikaitkan dengantindakan Elon Musk,” kata firma hukum yang ditandatangani oleh pengacara Patrick Klugman dan Ivan Terel.
Sebelum menyatakan mundur dari jabatan yang diberi Donald Trump beberapa waktu lalu, Elon Musk berdiri tegak bersama Trump dan mengawasi berbagai kebijakan untuk memangkas anggaran departemen dan lembaga AS.
Dia juga memberikan dukungan kepada partai sayap kanan Jerman, Alternative for Germany (AfD), serta menggunakan salamlengan terjulur yang ditafsirkan oleh banyak sejarawan sebagai salam ala Nazi. Tak pelak mobil Tesla di Eropa dan tempat lain telah menjadi sasaran vandalisme,
Bahkan beberapa pengemudi melaporkan bahwa mereka telah dihina karena menggunakan apa yang terkadang disebut di media sosial sebagai “mobil swasti”. Untuk menghindari tindakan-tindakan seperti itu terulang, beberapa pemilik mobil telah menempelkan stiker pada Tesla mereka yang bertuliskan “Saya membeli ini sebelum Elon menjadi gila”.
Kini mereka menuntut pengadilan niaga Paris memerintahkan kontrak sewa mereka dihentikan dan biaya hukum diganti. Mereka juga menuntut ganti atas kerugian non material. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id